Laporan Kimia Dasar Rumus Hidrat
* The preview only display some random pages of manuals. You can download
full content via the form below.
The preview is being generated... Please wait a
moment!
- Submitted by: Bintang Yg'ienginslLu Bersinaruntkmue
- File size: 295.7 KB
- File
type: application/pdf
- Words: 1,489
- Pages: 9
Report / DMCA this file
Add to bookmark
Description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 PENENTUAN RUMUS SUATU HIDRAT
OLEH 1. Ni Kd Dea Prawita Hati 2. Ni Putu Sari Antari 3. I Gusti Ayu Dita Darmayani
Nim. 1513031023 Nim. 1513031028 Nim. 1513031034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2018
I. Judul Penentuan Rumus Suatu Hidrat II. Tujuan Untuk Menentukan Rumus Suatu Hidrat III. Dasar Teori. Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung molekul air dalam struktur kimianya. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperluka air (H2O). Dalam percobaan senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat sebab air kristalnya di hilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh garam anhidrat yang ditandai dengan perubahan warna, wujud, dan wadah tempat pemanasannya akan kering dari molekul airnya. Melalui proses pemanasan senyawa hidrat akan terlepas. Namun, jika dibiarkan di udara terbuka maka akan menyerap molekul air dari udara terikat kembali secara sempurna dan membentuk senyawa hidrat. Oleh karena itu, penentuan kadar hidrat dan anhidrat dalam percobaan ini dilakukan agar kandungan air dalam suatu zat atau bahan, perlu diketahui dan menentukan persetase kadar air dari suatu zat secara keseluruhan. % jumlah kadar air yang terdapat di dalam suatu zat atau sampel menentukan banyaknya air yang ada dalam suatu zat dan jumlah kehilangan air. Hubungan Hidrasi air dalam dunia farmasi yaitu kita dapat mengetahui karakteristik dari senyawa tertentu yang berhubungan dengan pembuatan obat. Dalam pembuatan obat seperti granul dalam tablet, kapsul, dan lain-lain. Granul tersebut harus kering atau tidak boleh mengandung air, sama halnya dengan proses pemanasan untuk menghilangkan molekul air yang terkandung dalam senyawa hidrat. Air dapat berada dalam keadaan bebas sebagai gas, cair, atau padat. Ada zat dalam air terikat secara kimia di permukaan. Sebagai contoh silica gel dalam selulosa. Pada zat ini yang mengikat air membentuk kristal hidrat. Misalnya CuSO4, 5H2O, dan Na2SO4.10H2O.
Hidrat ini adalah murni dengan rumus tertentu dan stabil pada suhu tertentu dan kelembaban atmosfer. Garam hidrat ini dapat kehilangan air membentuk garam hidrat. Pada percobaan ini akan ditentukan jumah kristal pada garam BaCl2 x H2O. Air kristal dapat dihilangkan, jika garam dipanaskan pada suhu 1000C. Dari berat hidrat yang diketahui dan jumlah garam anhidrat yang terbentuk, maka harga x dapat dihitung. (Raymond,2010) Dalam banyak hal, hidrat bisa terbentuk secara spontan dari garam unhidrous, jika kelembaban udara cukup. Dalam hal lain, hidrat akan kehilangan airnya (hidrat) secara sepontan pada suhu ruang. Pada percobaan ini hidrat yang diselidiki dibatasi pada yang stabil pada suhu ruang tetapi yang terdekomposisi menjadi bentuk anhidrat pada saat pemanasan. Harus dicatat bahwa banyak hidrat dan bentuk anhidrousnya adalah garam kristal berwarna putih, sehingga perubahan warna kemungkinan tidak terjadi. Setelah pemanasan,garam anhidrous itu harus didinginkan tanpa kelembapan, supaya hidrat tidak terbentuk kembali sebelum ditimbang. Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O). Rumus kimia senyawa kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus hidrat adalah penentuan jumlah molekul air Kristal (H2O) atau nilai x. Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai : Rumus kimia senyawa kristal padat : x.H2O
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya, hidrat juga merupakan padatan yang tersusun oleh molekul senyawa tertentu dan molekul air. Jumlah molekul air biasanya tertentu dan terikat pada kation melalui atom oksigen (o) atau pada amion atau species kaya electron melalui atom oksigen. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas.
Air dapat berada dalam keadaan bebas sebagai gas, cair, atau padat. Ada zat dalam air terikat secara kimia di permukaan. Sebagai contoh silica gel dalam selulosa. Pada zat ini yang mengikat air membentuk kristal hidrat. Misalnya CuSO 4, 5H2O, dan Na2SO4. Ada macam-macam rumus yang dikenal dalam kimia. Pengolahan rumus menurut banyaknya informasi yang dapat diberikan oleh rumus-rumus, yaitu :
Rumus empiris yaitu rumus yang menggunakan perangkat terkenal subskripsi bilangan bulat untuk menyatakan banyak relative atom-atom tiap unsur yang ada dalam suatu satuan rumus. Contohnya : NaCl, H 2O, dan CH2.
Rumus molekul yaitu rumus yang menyatakan jumlah sebenarnya dari tiap jenis atom yang dijumpai dalam sebuah molekul. Contohnya : H2O.
IV. Alat dan Bahan Alat No Nama Alat
Bahan
Ukuran
Jumlah (buah)
1
Kaca arloji
-
2
2
Spatula
-
3
3
Neraca
-
1
4
Bunsen
-
1
5
Kaki tiga
-
1
6
Penjepit krus/krustang
-
7
Krus
-
2
8
Segitiga porselen
-
2
9
Pipet tetes
-
3
10
Eksikator
-
1
2
No
Nama bahan
Jumlah
1
BaCl2.xH2O
Secukupnya
2
Aquades
Secukupnya
V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan No Prosedur Kerja
1.
Timbang krus kosong sampai ketelitian ± 1 mgr. timbang 1 gr hidrat barium klorida, masukkan ke dalam krus
Hasil berdasarkan teori
Hidrat barium klorida
Hasil berdasarkan pengamatan
Krus kosong = 33,44 gram Krus kosong + BaCl2 = 34,74 gram
berupa serbuk berwarna
putih. Pada botol
Gambar 1. Proses menimbang krus kosong zat tertera Kemudian serbuk hidrat barium rumus klorida dimasukkan ke krus sebanyak 1 gram. hidratnya yaitu BaCl2. 2H2O
Gambar 2. Serbuk hidrat barium klorida 2.
Panaskan krus dengan isinya yang diberikan tutup, di atas api pembakar Bunsen dengan menggunakan segitiga porselen. Besarkan nyala pembakar sehingga
beserta isisnya Pemanasan Krus dipanasakan selama 20 menit. dilakukan agar molekul air yang terikat dengan barium klorida menguap
krus menjadi merah pijar, selama lebih dari 20 menit.
3.
agar dapat dihitung jumlah molekul air yang terikat
Dinginkan krus di udara, masukkan ke dalam eksikator
Gambar 3. Proses pemanasan BaCl2
Kemudian krus dalam desikator
didingikan
Gambar 4. Proses pendinginan, setelah dilakukan pemanasan 4.
Timbang krus Rumus Setelah didinginkan, krus dengan isinya Hidratnya = beserta isinya ditimbang, dan dengan teliti didapatkan serat sebesar 34.44 BaCl2 × 2H2O gram
Gambar 5. Krus dan isinya ditimbang 5.
Lakukan pengulangan langkah 2-4, sampai beratnya konstan.
Percobaan 2 sebanyak 3 mendapatkan konstan.
– 4 diulang kali hingga berat yang
VI. Pembahasan Perhitungan Penentuan Rumus Suatu Hidrat. Sebelum Pemijaran Berat Krus + BaCl2 = 34.74 gr Berat Krus kosong = 33.44 gr Berat BaCl2 = 1.30 gr
Sesudah Pemijaran Berat Krus + BaCl2 Berat Krus kosong Berat BaCl2
= 34.44 gr = 33.44 gr = 1.0 gr
(-) misal a
(-) misal b
Diketahui : Berat BaCl2 sebelum pemijaran = 1.30 gr Berat BaCl2 sesudah pemijaran = 1.00 gr Ditanya : Rumus Hidrat…? Penyelesaian: %H2O = c=a–b = 1.30 gr – 1.00 gr = 0,30 gr %H2O = = (0.30 : 2) x 100% = 15.00% BaCl2 = 100% - %H2O = 100% - 15.00% = 85.00% Perbandingan dari BaCl2 dan H2O Rumus =
= = 0,4 =1
: :
0,8 2
Jadi, rumus Hidratnya = BaCl2 × 2H2O Pada percobaan ini akan ditentukan jumlah air kristal pada garam BaCl 2 x H2O. Air kristal dapat dihilangkan dengan dipanaskan pada suhu diatas 100 °C, karena titik didih air adalah 100 °C. Berat hidrat yang diketahui dan jumlah garam air hidrat yang terbentuk, maka harga x dapat dihitung. Untuk menentukan rumus senyawa hidrat digunakan suatu metode pemisahan anhidrat dari hidratnya dengan cara pemijaran, sehingga dapat diketahui jumlah molekul air yang terikat dalam senyawa tersebut. Pada percobaan ini dilakukan pemijarkan sampai beratnya konstant, hidrat yang digunakan adalah BaCl2, dari garam ini akan ditentukan berapa jumlah kristal air (x H 2O) yang akan
terberbentuk berdasarkan berat yang diketahui. Pada percobaan ini, kurs harus ditutup untuk menjaga kandungan H2O yang keluar sebagai uap agar tidak berlebihan. Sebelum melakukan proses pemijaran berat total Kurs dan BaCl 2 adalah 34.74 gram, dengan berat krus kosong 33.44 gram dan berat BaCl2 1.30 gram. Setelah selesai ditimbang Krus berisi BaCl2 dipanaskan ± 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menghentikan air kristal yang terdapat pada BaCl2. Setelah proses pemijaran dapat diperoleh berat Kurs beserta BaCl2 adalah konstant 34.44 gram, dengan berat krus kosong sebesar 33.44 gram dan berat BaCl2 1,00 gram. Hal ini disebabkan proses pemijaran yang dilakukan sedemikian rupa yang dapat mengurangi berat BaCl2. Pada percobaan penentukan rumus hidrat, dicari terlebih dahulu presentase dari H2O yang keluar sebagai uap air dan persentase dari BaCl2. Setelah diketahui H2O sebesar 15.00 %, sedangkan untuk BaCl2 adalah 85,00%. Perbandingan dari kedua komposisi yaitu: 0,4 : 0,8 sehingga rumus yang tepat untuk percobaan penentuan rumus hidrat dengan menggunakan bahan BaCl2 adalah BaCl2 x 2 H2O.
VII. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rumus suatu hidrat dengan bahan yang digunakan adalah BaCl2. Persentase H2O sebesar 15.00 %, sedangkan untuk BaCl2 adalah 85,00%, maka perbandingan dari kedua komposisi yaitu: 0,4 : 0,8 sehingga rumus yang tepat adalah BaCl2 x 2 H2O.
Anonym.
Laporan
DAFTAR PUSTAKA Anorganik Air Hidrat.
Diakses
dalam
https://www.academia.edu/37373816/LAPORAN_ANORGANIK_AIR _HIDRAT.pdf pada 27 November 2018 Anonym. Penentuan Massa Atom Relatif Mg dan Penentuan Rumus Suatu Hidrat. Diakses
dalam
https://www.scribd.com/doc/224607994/LAPORAN-
PRAKTIKUM-1-docx pada 27 November 2018 Chang, Raymond. 2005.Konsep Dasar Kimia Inti. Jakarta: Erlangga. Subagia, Suhemi. 2005. Materi Praktikum Kimia Dasar I. Bali: Undiksha Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB. Purwoko, Agus Abhi. 2006. Kimia Dasar I. Mataram: Mataram University Press.