latihan soal farmasi industri Part 1.docx

* The preview only display some random pages of manuals. You can download full content via the form below.

The preview is being generated... Please wait a moment!
  • Submitted by: Ahmad Fakih Budiarto
  • File size: 584.6 KB
  • File type: application/pdf
  • Words: 9,647
  • Pages: 22
Report / DMCA this file Add to bookmark

Description

Latihan soal-soal Farmasi Industri/ Pembuatan dan Pengembangan Sediaan Farmasi (Part-1) Bahan dan Fungsi Bahan dalam Pembuatan Sediaan Farmasi 1. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi akan menggunakan emulgator hidrofilik untuk optimasi formula krim hidrokortison 2,5%. Bahan baku emulgator yang tersedia diindustri tersebut adalah Tween 80, Span 80, paraffin cair, cera laba dan kalsium stearat. Apakah emulgator yang tepat digunakan? a. Tween 80 d. Cera alba b. Span 80 e. Kalsium stearat c. Paraffin cair 2. Suatu indutri farmasi akan membuat sediaan gel natrium diklofenak. Bahan tambahan yang terdapat dalam formula adalah: Carbomer, trietanolamin, propilen glikol, nipagin, nipasol dan air. Apakah bahan tambahan yang berfungsi sebagai peningkat penetrasi dalam formula gel tersebut? a. Trietanolamin d. Nipagin b. Propilen glikol e. Air c. Carbomer 3. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi merancang formula sediaan per oral tablet asetosal. Bahan tambahan yang digunakan meliputi: Avicel PH 102, primojel, laktosa, magnesium stearat dan talk. Apakah bahan tambahan dalam formula yang berfungsi sebagai filler binder? a. Avicel PH 102 d. Magnesium stearat b. Primojel e. Talk c. Laktosa 4. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan oral polio vaccine (OPV) type attenuated dan membutuhkan bahan aktif untuk produksinya. Apakah bahan aktif yang tepat digunakan untuk vaksin tersebut? a. Virus yang diinaktivasi d. Protein virus b. Virus yang dilemahkan e. Toksoid virus c. Nukleotida virus 5. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan mengembangkan produk ibuprofen FDT yang dapat hancur dalam beberapa detik ketika diletakkan di atas lidah. Apakah bahan pengisi yang tepat digunakan untuk formula tablet tersebut? a. Amilum d. HPMC b. Aerosil e. Laktosa c. Crospovidon 6. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang merancang formula sediaan lepas lambat Ranitidin HCl dengan floating system. Floating system dapat didesain dengan menggunakan matriks-matriks hidrofilik. Bahan-bahan yang terdapat dalam formula tersebut adalah Ranitidin, HPMC, CMC-Na, NaHCO3, Mg Stearat, Talk, Asam sitrat dan Carbomer 940. Apakah bahan dalam formula sediaan obat tersebut yang berfungsi sebagai matriks hidrofilik? a. Mg Stearat dan Asam Sitrat d. HPMC dan NaHCO3 b. Mg stearat dan Carbomer 940 e. HPMC dan CMC-Na c. Asam sitrat dan Talk 7. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan optimasi formula sediaan gel linkomisin HCl (1%) sebagai antibiotik topikal. Bahan tambahan yang digunakan dalam formula adalah carbopol (2%), trietanolamin (q.s.), isopropil miristat (5%), metil paraben (q.s.), propil paraben (q.s.). Apakah bahan dalam formula yang berfungsi sebagai peningkat penetrasi? a. Carbopol d. Propil paraben b. Isopropil miristat e. Trietanolamin c. Metil paraben

8. Sebuah industri farmasi akan membuat sediaan suspensi dengan zat aktif ibuprofen 100 mg/ 5 mL, untuk penurun panas anak-anak. Karakteristik ibuprofen adalah serbuk kristal, berwarna putih, dan praktis tidak dalam air dan mudah larut dalam etanol. Dalam pembuatannya, pelarut yang digunakan adalah air. Sebagai suspending agent digunakan bahan pensuspensi dari bahan alam. Apakah suspending agent yang tepat digunakan? a. HPMC d. Carbopol b. CMC-Na e. Avicel c. Tragakan 9. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan baru berupa tablet FDT Albendazol dengan formula yaitu Albendazol, SSG (Sodium Starch Glycolat), Manitol, Mg Stearat, Talk, PVP dan MCC. Apakah bahan tambahan dalam formula yang berfungsi sebagai superdisintegran? a. MCC d. Manitol b. PVP e. SSG c. Talk 10. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang mengembangkan formula sediaan salep epidermis dengan menggunakan bahan tambahan sebagai berikut cera alba, cetil alba, gliseril, CMC-Na, propilenglikol. Apakah bahan tambahan dalam formula tersebut yang berfungsi sebagai humektan? a. Gliserin d. Cetil alba b. CMC-Na e. Propilengilkol c. Cera alba 11. Seorang Apoteker yang bekerja di industri farmasi sedang mengembangkan obat Losartan dalam sediaan transdermal dengan formula: Losartan 2%, Propilenglikol 15%, Dapar sitrat 88%. Apakah fungsi Propilenglikol dalam formula tersebut? a. Pelarut d. Penstabil b. Adhesif e. Pengatur pelepasan obat c. Enhancer 12. Seorang apoteker di industri farmasi akan mengembangkan natrium diklofenak dalam bentuk sediaan gel dengan eksipien karbopol, propilen glikol, gliserin, PEG 400, NaOH, nipagin, aquades. Karbopol berfungsi sebagai gelling agent. Untuk mendapatkan sediaan gel dengan mutu fisik yang baik maka karbopol harus dikembangkan terlebih dahulu dalam larutan eksipient dalam formula tersebut. Apakah eksipien yang tepat digunakan untuk tujuan tersebut? a. Gliserin d. NaOH b. Propilen Glikol e. Aquades c. PEG 400 13. Seorang apoteker di suatu industri obat tradisonal sedang mengembangkan formulasi sediaan kapsul lunak minyak ikan. Komposisi formula tersebut terdiri dari minyak ikan, tokoferol, propilenglikol, tween 80, span 60, Na-benzoat. Apakah bahan dalam formula tersebut yang berfungsi sebagai antioksidan? a. Tokoferol d. Span 60 b. Propilen glikol e. Na-Benzoat c. Tween 80 14. Sebuah industri akan membuat sediaan tetes mata tetryzolene/tetrahydrozolin HCL 0,05% untuk mengatasi iritasi mata ringan hingga sedang. Bahan tambahan yang digunakan dalam formula adalah benzal konium klorida, HPMC, asam sitrat, Na sitrat, dan EDTA. Apakah bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengental? a. Benzalkonium klorida d. Natrium sitrat b. HPMC e. EDTA c. Asam sitrat 15. Seorang apoteker pada bagian R&D sebuah industri farmasi menggunakan albumin sebagai emulgator pada pembuatan sediaan krim betametason. Albumin merupakan senyawa kimia yang memiliki gugus kationik dan anionik pada struktur molekulnya. Apakah jenis emulgator yang digunakan oleh apoteker tersebut? a. Emulgator amfoter d. Emulgator emolien b. Emulgator anionik e. Emulgator non-ionik c. Emulgator kationik

16. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan salep dengan bahan aktif natrium diklofenak yang bersifat mudah larut dalam air. Apakah jenis basis yang tepat digunakan untuk sediaan salep tersebut? a. Basis absorbsi d. Basis larut minyak b. Basis hidrokarbon e. Basis salep tercuci air c. Basis larut air 17. Perusahaan farmasi ingin melakukan uji disolusi terbanding dalam rangka pengembangan produk baru. Salah satu medium disolusi yang digunakan adalah larutan buffer asetat pH 4,5. Apakah bahan kimia yang tepat digunakan untuk pembuatan larutan buffer tersebut? a. Amonium asetat dan asam asetat d. Natrium asetat dan etilendiamin tetraasetat b. Asam asetat glasial dan etil asetat e. Asam trikloroasetat dan natrium hidroksida c. Natrium asetat dan natrium hidroksida 18. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi akan melakukan uji disolusi terbanding dalam rangka pengembangan produk baru. Salah satu medium disolusi yang digunakan adalah larutan bufer fosfat pH 6,8. Apakah bahan-bahan yang tepat digunakan untuk membuat larutan tersebut? a. Natrium fosfat tribasa dan asam klorida d. Natrium fosfat monobasa dan natrium hidroksida b. Asam fosfat dan asam klorida e. Kalium fosfat monobasa dan asam sulfat c. Asam fosfat dan trietilamin 19. Seorang apoteker di suatu industry obat tradisional sedang melakukan optimasi formula FDT ekstrak daun jambu biji. Bahan-bahan yang terdapat dalam formula tersebut adalah ekstrak daun jambu biji, sodium croscarmallose, manitol, magnesium stearat, orange flavor, aerosil dan lactose. Apakah fungsi dari sodium croscalmellose dalam formula tersebut? a. Bahan pengisi d. Bahan pelicin b. Bahan pengikat e. Bahan pemanis c. Bahan penghancur 20. Seorang apoteker bagian produksi suatu industri farmasi akan memproduksi sediaan steril injeksi dengan formula sebagai berikut: Vitamin C 2g Na. Hidrogen Karbonat 0,9 g Tiorium 0,012 g Glukosa 0,2 g Aqua pro injeksi ad 100 mL Apakah fungsi glukosa pada formula tersebut? a. Surfaktan d. Cosolvent b. Pengisotonis e. Pengatur pH c. Pelarut 21. Seorang apoteker di bagian R&D sebuah industri farmasi akan membuat sediaan sirup dengan zat aktif echinaceae dan Zn pikolinat. Komposisi bahan dalam formula sediaan tersebut adalah echinaceae, Zn pikolinat, natrium metabisulfit, natrium benzoat, CMC-Na, propilen glikol, sorbitol, aquades. Apakah fungsi CMC-Na dalam formula sediaan tersebut? a. Pengawet d. Perasa b. Pengental e. Pewarna c. Pembasah 22. Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan memproduksi tablet parasetamol 500 mg. Bahan excepient yang digunakan dalam formula tablet tersebut adalah lactosa, CMC-Na, Mg stearat dan talkum. Apakah Fungsi CMC-Na dalam formula tersebut? a. Pengisi d. Pelincin b. Penghancur e. Pengikat c. Pelicin 23. Seorang apoteker di bagian produksi suatu industri farmasi akan membuat sediaan steril injeksi kortison asetat 25 mg/mL kemasan vial 10 mL, dengan formula sebagai berikut: kortisonasetat 25 mg Polisorbat 80 4 mg CMC Na 5 mg NaCl 9 mg Benzil alcohol 9 mg Aqua pro injeksi 1 ml Apakah fungsi Benzil alcohol dalam formula tersebut? a. Surfaktan d. Cosolvent b. Pengisotonis e. Pengawet c. Pelarut

24. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan mengembangkan sediaan injeksi ondansetron. Formula sediaan tersebut terdiri dari ondansetron, asam sitrat monohidrat, natrium sitrat, natrium klorida dan aqua pro injeksi. Apakah fungsi natrium klorida dalam formula di tersebut? a. Pengkelat d. Peningkat kelarutan b. Pengatur pH e. Pengatur kekentalan c. Pengatur tonisitas 25. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan menggunakan Isopropil palmitat sebagai bahan tambahan pada sedian krim. Isopropil palmitat diketahui dapat memodifikasi sifat pembawa atau kondisi kulit sehingga akan meningkatkan penetrasi zat aktif ke dalam kulit. Apakah fungsi Isopropil palmitat dalam sediaan krim tersebut? a. Emulgator d. Emolien b. Buffer e. Surfaktan c. Suspending agent 26. Seorang apoteker yang bekerja di Badan POM melakukan inspeksi mendadak di pasar. Dari hasil sidak, diperoleh sampel sediaan kosmetik dengan notifikasi yang tidak jelas. Sampel kosmetik tersebut diencerkan dengan Soy Casien Digest Lecithin Polisorbate 20 Broth (SCDLP 20 Broth). Apakah jenis pengencer yang digunakan oleh apoteker tersebut? a. Pengencer organik d. Pengencer inert b. Pengencer penetral e. Pengencer basis c. Pengencer polar 27. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan injeksi haloperidol. Formula sediaan tersebut terdiri dari haloperidol dekanoat, benzil alkohol dan minyak wijen. Apa fungsi minyak wijen dalam formula tersebut? a. Pengawet d. Pembawa b. Pengatur pH e. Pengatur kekentalan c. Pengatur tonisitas 28. Seorang apoteker di bagian R&D industri farmasi sedang mengembangkan tablet ketokonazol. Formula yang disusun sebagai berikut : Ketokonazol 200 mg Polisorbat 80 5% PVP k-30 3% Acdisol 3% Avicel 58% Talk 1% Mg. Stearat 2% Bobot Tablet 300 mg Apakah fungsi dari Acdisol dalam formula tersebut? a. Pengisi d. Lubrikan b. Pengikat e. Glidan c. Penghancur 29. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengoptimasi formula tablet diazepam. Dalam formula tersebut, terdapat Natrium lauril sulfat sebagai bahan tambahan. Apakah fungsi natrium lauril sulfat dari dalam formula tersebut? a. Pengikat d. Pengisi b. Penghancur e. Pewarna c. Pelicin 30. Seorang apoteker di suatu Industri Farmasi sedang mengembangkan formula sediaan gel pereda nyeri menggunakan bahan aktif piroksikam dan bahan tambahan karbomer 934, metil paraben, propil paraben dan propilen glikol. Apakah fungsi dari karbomer 934 pada sediaan gel tersebut? a. Gelling agent d. Emolient b. Humectant e. Pengawet c. Plastisizer 31. Seorang apoteker di industri obat tradisional sedang melakukan pengembangan formula herbal terstandar antihipertensi dalam bentuk sediaan kapsul dengan komposisi bahan-bahan dalam formula sebagai berikut: ekstrak daun seledri, ekstrak daun kumis kucing, ekstrak biji pala, ekstrak akar manis, ekstrak biji adas pulosari dan ekstrak kayu secang. Apakah fungsi dari ekstrak kayu secang dalam formula tersebut? a. Stabilisator d. Corrigen coloris b. Corrigen odoris e. Corrigen saporis c. Solubilizer

32. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan optimasi formula sediaan cair sulfamethazine dengan formula sebagai berikut: R/ Sulfamethazine 10,0 g Carbomer 934 0,5 g Sodium lauryl sulfate 0,02 g Sodium saccharin 0,08 g Sugar (sucrose) 40,0 g Methyl sodium hydroxyl benzoate 0,2 g Prophyl sodium hydroxyl benzoate 0,02 g Flavor (vanilla and caramel) 1,0 g Citric acid 0,20 g NaOH 1,0 N solution to pH 5,5 10 ml Purified water ad 100 ml Apakah fungsi Carbomer 934 dalam formula sediaan cair tersebut? a. Suspending agent d. Antifoaming b. Sequestering agent e. Surfactant c. Tonicity agent 33. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan optimasi formula suspensi rekonstitusi Ampisilin Trihidrat dengan formula sebagai berikut:: R/ Ampisilin trihidrat 5,77 % Sukrosa 60 % Na alginat 1,5 % Na benzoat 0,2 % Na sitrat 0,125 % Asam sitrat 0,051 % Tween 80 0,08 % Apa fungsi penambahan Na-sitrat dalam formula sediaan suspensi tersebut? a. Suspending agent d. Surfactant b. Buffer system e. Corigent saporis c. Wetting agent 34. Seorang apoteker di Industri farmasi sedang melakukan pengembangan formula sediaan suspensi albendazol-simetikon, dengan formula sebagai berikut: Albendazol 40,0 g Simetikon 0,24 g Tween 80 1,0 g Xanthan gum 3,0 g Sukrosa 390,0 g Sorbitol 130,0 g Natrium benzoat 4,0 g Kalium sorbat 4,0 g Asam sitrat 0,6 g Flavor q.s Air ad. 1 L Apakah fungsi tween 80 dalam formula tersebut? a. Flavoring agent d. Thikening agent b. Humectants e. Wetting agent c. Preservatif 35. Seorang apoteker pada bagian produksi industri farmasi sedang melakukan pembuatan infus RL 500 mL. Setelah semua larutan bahan bercampur dengan baik, apoteker menambahkan carbo adsorbent yang telah diaktifkan sebanyak 0,1% dari volume total formula dan mengaduk larutan dengan kuat dalam alat mengaduk. Apakah fungsi penambahan carboadsorben tersebut? a. Menghilangkan pyrogen d. Menormalkan pH b. Menghilangkan bakteri e. Menormalkan tekanan osmosis c. Menghilangkan partikel asing

Permasalahan dalam Pembuatan Sediaan Farmasi Sediaan Padat 36. Seorang apoteker di suatu industri farmasi baru sedang melakukan uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang tablet Flunarizine 10 mg tablet yang akan digunakan untuk terapi pencegahan migrain. Setelah 1 bulan pengujian, tablet Flunarizin tersebut mengalami perubahan warna dan timbul warna yang tidak rata (terdapat bintik-bintik berwarna merah tua). Apakah istilah yang tepat untuk mengambarkan permasalahan ketidakstabilan tablet tersebut? a. Capping d. Mottling b. Chipping e. Sticking c. Laminating 37. Industri farmasi telah membuat sediaan tablet simvastatin menggunakan metode kempa langsung. Setelah sediaan tablet jadi, apoteker melakukan evaluasi terhadap tablet yang dihasilkan. Hasil yang didapat pada permukaan tablet terdapat warna terang dan gelap, serta distribusi warna tablet tidak merata. Apakah kerusakkan yang terjadi pada sediaan tersebut? a. Sticking d. Capping b. Mottling e. Crumbling c. Binding 38. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan pengujian terhadap formula produk tablet natrium diklofenak yang akan dibuat. Pada saat dicetak, tablet terpecah menjadi 2 bagian dan 3 bagian. Apakah nama kerusakan pada tablet tersebut? a. High friability d. Capping b. Mottling e. Low hardness c. Sticking 39. Seorang apoteker di industri farmasi melakukan evaluasi sediaan amoksisilin yang sudah diproduksi. Pada tablet tersebut terjadi kerusakan yang terlihat pada gambar a dan b.

Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada tablet tersebut? a. Mottling dan bridging d. Twinning dan retak b. Capping dan lamination e. Double impression dan triple impression c. Picking dan sticking 40. Seorang Apoteker yang bekerja di bagian R&D sebuah industri farmasi merancang formula tablet lepas lambat ketoprofen dengan matrik HPMC K100M. Hasil disolusi menunjukkan bahwa ternyata matriks tersebut menghambat pelepasan ketoprofen secara total, sehingga menyebabkan kadar disolusi obat tersebut menjadi rendah. Apakah bahan yang tepat ditambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. PVP K-30 d. Gelatin b. Pectin e. Tragakan c. CMC 41. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan uji keseragaman bobot tablet kunyah antasida. Formula tablet terdiri dari zat aktif, laktosum, gelatin, explotab, sucralose dan magnesium stearat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi bobot tablet sangat besar dan tidak seragam. Setelah dilakukan evaluasi, penyebab hal tersebut adalah laju alir granul yang kurang bagus. Apakah bahan yang tepat ditambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Lactosum d. Sucralose b. Gelatin e. Magnesium stearat c. Explotab 42. Apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi akan membuat formulasi sediaan antasida yang berisi Alumunium Hidroksida, Magnesium hidroksida dan Simetikon dalam bentuk suspensi. Stabilitas fisik sediaan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam formulasi sediaan tersebut. Apakah bahan yang yang harus ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas fisik sediaan? a. Surfaktan d. Buffer b. Wetting agent e. Antioksidan c. Thickener agent

43. Seorang apoteker yang bekerja pada bagian quality control suatu industri farmasi melakukan in process control pada saat proses produksi tablet Parasetamol 500 mg. Hasil pengujian tersebut menyimpulkan bahwa waktu hancur tablet sebesar 20 menit. Apakah bahan tambahan dalam formulasi tablet tersebut yang perlu dievaluasi? a. Diluent d. Lubricant b. Glidant e. Disintegrant c. Antiadherent 44. Suatu industri farmasi mengembangkan sedian tablet piroxicam 10 mg. Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan tablet hancur selama 19 menit dan persentase kelarutan zat aktif pada waktu 60 menit adalah 96,5%. Jika dilakukan reformulasi pada sediaan tablet tersebut, apakah bahan tambahan yang harus dievaluasi? a. Bahan pengisi d. Bahan pewarna b. Bahan pelicin e. Bahan penghancur c. Bahan pengikat 45. Pada saat produksi, seorang apoteker di bagian QC industri farmasi melaporkan bahwa tablet simvastatin yang dihasilkan mempunyai nilai kerapuhan > 1%. Masalah ini dilaporkan ke bagian R & D yang memutuskan untuk menambahkan eksipien untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah bahan tambahan yang harus ditingkatkan konsentrasinya? a. Bahan pelicin d. Bahan pengisi b. Bahan pengikat e. Bahan pewarna c. Bahan penghancur 46. Seorang apoteker yang bekerja pada bagian quality control suatu industri farmasi melakukan in process control pada saat proses produksi tablet Parasetamol 500 mg. Hasil pengujian tersebut menyimpulkan bahwa waktu hancur tablet sebesar 20 menit. Apakah bahan tambahan dalam formulasi tablet tersebut yang tepat untuk dievaluasi? a. Diluent d. Lubricant b. Glidant e. Disintegrant c. Antiadherent 47. Seorang apoteker di bagian R&D industri farmasi sedang melakukan pengembangan tablet asiklovir dengan metode granulasi basah. Formula yang digunakan sebagai berikut: Asiklovir 800 mg Lackosa 240 mg Mikrokristalin selulosa 100 mg Povidon (dalam etanol) 0,2 % Sodium starch glycolate 32 mg Magnesium stearat 8 mg Tablet yang dihasilkan mengalami capping dan lamination. Apakah bahan yang tepat dievaluasi untuk pengembangan formula tablet tersebut? a. Lactosa d. Sodium starch glycolate b. Microkristalin selulosa e. Magnesium stearat c. Povidon 48. Seorang apoteker di Bagian R&D suatu industri farmasi sedang menguji granul formula tablet amoksisillin 500 mg dan diperoleh sudut diam granul sebesar 500. Untuk memperbaiki kondisi tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap bahan tambahan yang digunakan. Apakah bahan tambahan yang harus dievaluasi untuk memperbaiki karakterisitk fisik granul tersebut? a. Binders d. Filler b. Diluent e. Glidant c. Disintegrant 49. Apoteker di bagian RnD industri farmasi melakukan sebuah riset untuk mempelajari efek pelicin pada tablet parasetamol. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dengan bahan pelicin magnesium stearat dan bahan pengisi laktosa. Pada pengujian, kekerasan tablet semakin rendah seiring dengan bertambahnya lama waktu pencampuran granul dan bahan pelicin. Apakah penyebab dari hal tersebut? a. Pencampuran yang terlalu lama menyebabkan segregasi b. Pencampuran yang terlalu lama menyebabkan coating pada granul c. Tekanan kompresi dari punch pada mesin cetak atas terlalu rendah d. Adanya uap air yang terperangkap di dalam granul e. Granul tidak kuat menahan punch atas mesin cetak tablet

50. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan formulasi tablet Antasida DOEN dengan metode granulasi basah. Setelah dikempa, tablet tersebut mengalami laminating. Apakah penyebab dari rusaknya tablet Antasida DOEN tersebut? a. Bahan pengikat terlalu banyak d. Granul terlalu kering b. Ukuran granul terlalu besar e. Kecepatan mesin terlalu rendah c. Kekerasan tablet terlalu tinggi 51. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan formulasi tablet vitamin C dengan metode granulasi kering. Setelah dikempa, tablet tersebut mengalami capping. Apakah penyebab dari rusaknya tablet vitamin C tersebut? a. Bahan pengikat kering terlalu banyak b. Kekurangan fines di dalam granul c. Posisi punch bawah saat ejection terlalu rendah d. Bahan lubrikan dalam formula terlalu banyak e. Permukaan punch terlalu datar dan kecepatannya rendah 52. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan optimasi formula tablet metformin 500 mg yang dibuat dengan metode graulasi basah. Hasil pengujian granul didapatkan data kadar air granul: 5% dan waktu alir granul: 7 g/detik. Pada saat dicetak, tablet mengalami sticking. Apakah penyebab masalah tersebut? a. Kadar air terlalu tinggi d. Kecepatan pencetakan tablet terlalu tinggi b. Kadar air terlalu rendah e. Ukuran granul tidak rata c. Kompresibilitas rendah 53. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang melakukan pengembangan tablet salut gula multivitamin. Pada tahap subcoating, diperoleh tablet yang berparit seperti terlihat pada gambar

Apakah penyebab hal tersebut? a. Pengeringan lambat dan suhunya rendah b. Pengeringan terlalu cepat dan suhunya tinggi c. Penambahan larutan subcoatingnya kurang tiap siklus d. Penambahan larutan subcoatingnya berlebih tiap siklus e. Penyemprotan larutan subcoating tidak merata 54. Apoteker yang bekerja sebagai supervisor produksi sedang melakukan pengamatan terhadap permasalahan tablet Glibenklamid yang memiliki bobot yang tidak stabil saat proses pencetakan tablet. Keseragaman bobot tablet yang dihasilkan ternyata tidak memenuhi syarat. Apakah parameter yang tepat untuk dievaluasi untuk memecahkan masalah tersebut? a. Sifat fisika kimia bahan aktif d. Ukuran partikel granul b. Kekerasan tablet e. Sifat fisika kimia bahan tambahan c. Ketebalan tablet 55. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan metode penyalutan pada proses produksi tablet salut gula multivitamin. Pada saat trial, proses penyalutan tablet menggunakan panci salut konvensional, dan menghasilkan tablet salut dengan warnanya yang tidak rata. Apakah tindakan yang tepat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Menambahkan bahan pengikat d. Menggunakan bahan pewarna yang tidak larut air b. Mengurangi bobot tablet inti e. Meningkatkan suhu pengeringan c. Menambahkan pelarut 56. Seorang apoteker di Industri farmasi melakukan produksi sediaan tablet antasida yang dibuat dengan metode granulasi basah. Agar tampilan tablet lebih menarik, maka tablet diberi warna hijau dengan aroma mint. Setelah dilakukan granulasi basah, granul dikeringkan dengan tray dryer. Hasil yang diperoleh ternyata terjadi migrasi zat warna sehingga warna granul tidak merata. Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut? a. Menganti zat warna dengan yang tidak larut air b. Menaikkan suhu pengeringan granul c. Melakukan pengadukan selama proses pengeringan d. Melakukan pengeringan dalam beberapa tahap e. Memperkecil ukuran granul yang dikeringkan

57. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang melakukan pengembangan tablet salut gula multivitamin. Pada tahap subcoating, diperoleh tablet yang saling bergandengan (twinning) seperti terlihat pada gambar.

Bagaimanakah cara pengatasan permasalahan tersebut? a. Mengurangi jumlah larutan subcoating yang diberikan tiap siklus b. Meningkatkan jumlah larutan subcoating yang diberikan tiap siklus c. Meningkatkan suhu pengeringan d. Menurunkan suhu pengeringan e. Meningkatkan kecepatan putar coating pan 58.

Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang mengembangkan formula tablet simvastatin yang mempunyai kelarutan rendah, bioavaibilitasnya rendah dan mengalamai firstpass metabolisme. Hasil optimasi formula dapat meningkatkan kelarutan simvastatin. Akan tetapi, pengembangan formula tidak berhasil meningkatkan bioavalibilitas simvastatin akibat first-pass metabolisme. Apakah sistem penghantaran obat yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut? a. Nanokristal d. Micronized b. Nano suspense e. Self Nano Emulsi Drug Delivery System c. Nanoenkapsulasi

59. Seorang apoterker di bagian R & D industri farmasi sedang mengembangkan formula tablet parasetamol 500 mg dengan menggunakan pelicin kombinasi Mg stearate dan talk. Pelicin yang digunakan mempunyai kelemahan, yaitu dapat menurunkan bioavailabilitas obat. Bagaimanakah mekanisme bahan pelicin tersebut dapat menurunkan bioavailabilitas obat? a. Meningkatkan daya kohesi d. Meningkatkan sifat hidrofobik b. Meningkatkan ikatan ion e. Mengubah bentuk garam c. Mengubah bentuk amorf 60. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang mengembangan sediaan tablet ekstrak daun jambu biji. Ekstrak daun jambu biji yang digunakan dalam bentuk serbuk dengan bahan pengering laktosa. Hasil pengujian ditemukan nilai Loss on Drying (LOD) sebesar 10 %. Apakah permasalahan yang terjadi bila serbuk tersebut dikempa? a. Tablet yang dihasilkan memilliki kekerasan yang sangat tinggi b. Serbuk tidak mudah dikempa karena lembut/ukuran partikel kecil c. Tablet yang dihasilkan akan rapuh dan mudah pecah d. Serbuk tidak homogen dan tidak kompresibel e. Serbuk sukar mengalir dan bobot tablet yang dihasilkan tidak seragam 61. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang meracang formula Oral Disintegrating Tablet (ODT) Natrium diklofenak. Tablet yang dihasilkan mempunyai kelarutan dan rasa yang belum sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Apakah strategi yang tepat digunakan untuk memperbaiki kelarutan sekaligus rasa pada formula sediaan tersebut? a. Dispersi PEG 4000 d. Komplek inklusi b. Mikronisasi ukuran partikel e. Solubilisasi c. Penambahan surfaktan Sediaan Semi Padat 62. Sebuah industri farmasi mengembangkan sediaan gel natrium diklofenak dengan menggunakan bahan tambahan metil selulosa, propilen glikol, polisorbat 80, metil paraben, dan purified water. Ketika dilakukan kontrol kualitas, gel memiliki daya sebar yang sangat kecil. Apakah tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Meningkatkan konsentrasi metil selulosa b. Menurunkan konsentrasi metil selulosa c. Meningkatkan konsentrasi propilen glikol d. Menurunkan konsentrasi propilen glikol e. Menurunkan konsentrasi polisorbat 80

63. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan krim Hidrokortison 1% dengan bahan tambahan paraffin liquid, propilen glikol, asam stearat, asam benzoate dan sodium sitrat. Hasil uji freeze thaw menunjukkan terjadi pemisahan fase air dan fase minyak. Bahan apakah yang perlu ditingkatkan jumlahnya untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Paraffin liquid d. Asam Benzoate b. Propilen Glikol e. Sodium Sitrat c. Asam Stearat 64. Seorang apoteker pada bagian RnD suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan gel Na Diklofenak 1% kemasan 20 g dengan formula sebagai berikut R/ Na Diklofenak 1% TEA 2% Metil paraben 0,18% Propil paraben 0,02% Etanol 16% Propilen glikol 1,038% Karbopol (2% dalam aquades) ad 100% Ketika dilakukan kontrol kualitas, gel memiliki daya sebar yang sangat kecil. Apakah tindakan yang tepat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Meningkatkan konsentrasi karbopol d. Menurunkan konsentrasi TEA b. Meningkatkan konsentrasi TEA e. Meningkatkan konsentrasi metil paraben c. Menurunkan konsentrasi karbopol Sediaan Cair 65. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan optimasi formulasi emulsi minyak ikan yang berfungsi sebagai suplemen makanan. Emulsi yang terbentuk mengalami perubahan stabilitas, yaitu terpisah menjadi 2 bagian dan dapat kembali seperti semula Setelah digojok. Apakah jenis ketidakstablilan yang terjadi pada emulsi tersebut? a. Creaming d. Koalesence b. Inversion e. Breaking c. Flokulasi 66. Seorang apoteker yang bekerja di RnD suatu industri farmasi diminta untuk melakukan optimasi formula sediaan suspensi antasida karena suspensi antasida pada formula sebelumnya sangat cepat mengendap. Apoteker tersebut melakukan kajian terkait dengan kecepatan laju pengendapan berdasarkan hukum Stoke untuk dapat memperbaiki sifat sediaan tersebut. Apakah langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Memperbesar ukuran partikel zat aktif b. Meningkatkan kecepatan putar saat pencampuran c. Menambahkan agen pengental d. Menambahkan medium dispers e. Menambahkan buffer 67. Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan formula sediaan Azithromycin Dry Suspension dengan bahan tambahan xanthan gum, sucralose, kalii sorbat, dan orange flavour. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam formula tersebut, yaitu laju sedimentasi suspensi yang cepat sehingga keseragaman kadar sulit tercapai pada saat akan digunakan. Apakah tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut? a. Meningkatkan konsentrasi xantan gum d. Menganti kalii sorbas dengan sodium benzoat b. Menurunkan konsentrasi xantan gum e. Menghilangkan orange flavor c. Mengganti sucralose dengan aspartam 68. Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengevaluasi prosedur produksi sediaan suspensi antasida. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan obat tersebut tidak memenuhi syarat karena cemaran mikroba dalam sediaan melebihi ambang batas yang diperbolehkan CPOB. Apakah titik kritis yang harus dikendalikan untuk memperbaiki kualitas suspensi antasida tersebut? a. Suhu ruang produksi d. Air untuk produksi b. Kelembaban ruang produksi e. Udara ruang produksi c. Debu di ruang produksi

CPOB 69. Suatu industri farmasi akan membuat tablet metilprednisolon 4 mg. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu supplier zat aktif, industri tersebut membeli metiprednisolon dari supplier yang lain, sehingga perlu dilakukan revalidasi proses produksi. Dalam pelaksanaannya, dibentuk komite validasi yang terdiri dari semua bagian yang terkait dan harus dipimpin oleh seorang apoteker. Siapakah yang berwenang menjadi ketua komite tersebut? a. Kepala Bagian Gudang d. Kepala Bagian Pemastian Mutu b. Kepala Bagian Produksi e. Kepala Bagian Pengawasan Mutu c. Kepala Bagian Riset and Development 70. Sebuah industri farmasi akan melakukan pemesanan bahan baku Pseudoephedrine HCl 30 mg untuk memproduksi produk obat flu dari importir terdaftar (IT) prekusor farmasi. Pemesanan bahan baku tersebut harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Siapakah yang berwenang menanda tangani SP tersebut? a. Apoteker dalam Tim Pengadaan d. Apoteker Penanggung jawab QC b. Apoteker Penanggung jawab Produksi e. Apoteker Penanggung jawab QA c. Apoteker Penanggung jawab Gudang 71. Industri farmasi melakukan pembelian bahan aktif metoprolol, bahan tambahan, dan bahan pengemas primer untuk sediaan tablet. Sebelum diterima, apoteker bagian QC melakukan sampling dan pemeriksaan untuk memastikan bahan yang diterima telah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Siapakah yang menyetujui atau menolak bahan awal dan bahan pengemas tersebut? a. Kepala Bagian Produksi d. Kepala Gudang b. Kepala Bagian Pengawasan Mutu e. Anggota Pengawasan Mutu c. Kepala Bagian Pemastian Mutu 72. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang mengembangkan formula gel dengan zat aktif natrium diklofenak. Rancangan formula selanjutnya dibuat pada skala lab scaling up dan trial up. Tahap-tahap ini nantinya akan digunakan dalam penyusunan master formula. Apakah bagian di industri farmasi yang harus terlibat dalam penyusunan tersebut? a. R&D d. R&D dan QC b. QC e. R&D, QC dan QA c. QA 73. Seorang apoteker di bagian produksi suatu industri farmasi akan melakukan pengisian salep mata gentamisin sulfat yang telah selesai di produksi ke dalam kemasan tube. Proses pengisian dilakukan pada kelas ruangan yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam CPOB. Apakah kelas ruangan yang tepat untuk melakukan proses pengisian tersebut? a. Minimal kelas A berlatar belakang A d. Minimal kelas C berlatar belakang A b. Minimal kelas A berlatar belakang B e. Minimal kelas D berlatar belakang B c. Minimal kelas B berlatar belakang B 74. Sebuah apoteker di industri farmasi sedang menyiapkan ruang filling untuk produksi injeksi thiamin HCl yang dibuat secara aseptis berdasarkan CPOB. Apakah jenis ruang yang tepat untuk melakukan ruangan tersebut? a. Kelas A latar belakang A d. Kelas B latar belakang C b. Kelas A latar belakang B e. Kelas C latar belakang D c. Kelas B latarbelakang B 75. Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan pengisian salep mata steril kloramfenikol 1% dengan teknik aseptis. Apakah kelas ruangan yang tepat digunakan untuk melakukan proses tersebut berdasarkan CPOB? a. A d. D b. B e. E c. C 76. Seorang apoteker di industri farmasi sedang memimpin proses pengemasan produk tablet vitamin C dalam kemasan strip. Agar memenuhi aturan CPOB, pengemasan vitamin C dengan menggunakan blister perlu dilakukan pada kelas ruang yang tepat. Apakah kelas ruangan yang tepat untuk proses tersebut? a. A d. D b. B e. E c. C 77. Sebuah industri farmasi melakukan pencucian wadah botol infus albumin kemasan 250 mL secara aseptis. Apakah kelas ruangan yang tepat untuk menyimpan wadah botol infus albumin tersebut?

a. A b. B c. C

d. D e. E

78. Seorang apoteker di bagian produksi suatu Industri farmasi sedang melakukan proses filling serbuk kering seftriakson 1 g ke dalam vial. Berdasarkan aturan CPOB, apakah kelas ruangan yang tepat untuk melakukan proses tersebut? a. Kelas A d. Kelas D b. Kelas B e. Kelas E c. Kelas C 79. Seorang apoteker di industri farmasi bertugas memimpin produksi tablet asetosal 81 mg. Asetosal bersifat higroskopis sehingga perlu pengaturan kelembaban udara dalam proses produksinya. Berapakah kelembaban maksimal (RH) ruangan produksi yang tepat untuk ditetapkan? a. 20% d. 50% b. 30% e. 70% c. 40% 80. Seorang apoteker pada bagian kontrol kualitas suatu industri farmasi akan menguji tingkat kejernihan sediaan injeksi ranitidin 25 mg/mL dalam vial dan memerlukan pengaturan intensitas pencahayaan ruangan untuk pengujian tersebut. Berdasarkan CPOB, berapakah syarat intensitas pencahayaan ruangan yang harus ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. 600 lux d. 200 lux b. 500 lux e. 100 lux c. 300 lux 81. Seorang apoteker dibagian produksi akan melakukan pengemasan sekunder dengan memasukkan kapsul Gemfibrozil 300 mg kemasan strip ke dalam wadah kotak kardus (isi 10 strip). Apakah persyaratan ruangan yang harus dipastikan sebelum melakukan proses pengemasan tersebut? a. Sirkulasi udara ruangan > 7 kali d. Kelembaban udara <50% b. Tekanan udara ruangan harus positif e. Kelembaban udara <75% c. Tekanan udara ruangan harus negatif 82. Seorang apoteker di Industri farmasi akan memimpin produksi sediaan tablet yang mengandung progesterone. Sarana produksi haruslah didesain secara khusus untuk memenuhi aturan CPOB. Salah satunya adalah kaskade tekanan udara di area pengemasan untuk mencegah kontaminasi, baik di ruang pengemasan primer-ruang antara-ruang pengemasan sekunder -ruang antara dan luar. Bagaimakah kaskade tekanan udara antar ruang untuk pengemasan produk tersebut? a. ++/+/0/++/0 d. ++/+/0/++/0+ b. 0/+/0/+/0 e. ++/+/++/0/+ c. +/0/+/+/0 83. Seorang apoteker di bagian produksi suatu industri farmasi akan melakukan produksi tablet CTM. Setelah dilakukan pengecekan ruangan, partikel yg ≥ 5 um lebih banyak dari 29.000 per meter kubik. Apakah tindakan yang tepat dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut? a. Mengganti filter udara d. Mengganti blower b. Memperbaiki kompresor e. Memperbaiki selang air c. Memperbaiki damper 84. Seorang apoteker di industri farmasi akan memilih tipe gelas untuk digunakan sebagai wadah larutan vitamin C sebagai supplement makanan. Apakah tipe gelas yang tepat digunakan? a. Tipe I d. Tipe IV b. Tipe II e. Tipe V c. Tipe III 85. Sebuah industri farmasi akan membuat produk copy tablet glimepirid 1 mg. Sebelum dibuat dalam skala industri, apoteker bagian produksi akan melakukan scalling-up proses produksi produk tersebut dari skala laboratorium ke dalam skala pilot terlebih dahulu. Berapakah jumlah batch minimal yang tepat diproduksi dalam skala pilot tersebut? a. 1 batch d. 4 batch b. 2 batch e. 5 batch c. 3 batch 86. Seorang apoteker yang bertugas di bagian pengemasan suatu industri farmasi memimpin proses line clearance sebelum dilakukan kegiatan pengemasan produk ruahan Na Diclofenak 25 mg. Apakah tujuan dari proses tersebut?

a. Mencegah kontaminasi mikroba b. Mencegah kontaminasi partikel c. Mencegah campur baur produk

d. Mencegah kegagalan pengemasan e. Mencegah kecacatan produk

87. Seorang apoteker suatu industri kosmetika bagian registrasi sedang mendaftarkan produk krim tabir surya ke badan pengawas obat dan makanan. Nomor registrasi yang didapatkan untuk produk tersebut adalah DBL 1610651101A1. Apakah arti dari 3 digit awal nomor registrasi tersebut? a. Distributor, Bebas, Luar negeri d. Dagang, Bebas, Lokal b. Dagang, Bebas terbatas, Lokal e. Dagang, Bebas, Luar negeri c. Dagang, Bebas terbatas, Luar negeri 88. Seorang apoteker suatu industri kosmetika bagian registrasi sedang mendaftarkan produk krim tabir surya ke badan pengawas obat dan makanan. Nomor registrasi yang didapatkan untuk produk tersebut adalah DBL 1610651101A1. Apa arti huruf L pada nomor registrasi tersebut ? a. Obat yang berlisensi d. Obat produksi luar negeri b. Obat untuk penggunaan lokal e. Obat untuk pemakaian luar c. Obat produksi dalam negeri 89. Seorang apoteker penanggung jawab UKOT baru saja selesai melakukan optimasi produksi Cairan Obat Dalam (COD) “Madu Mahkota Dewa”. Selanjutnya, produk tersebut siap didaftarkan dan diproduksi secara massal. Apoteker akan mendaftarkan produk tersebut untuk memperoleh ijin edar. Kemanakah permohonan ijin tersebut tepat diajukan? a. Balai POM d. Dinkes Kab/Kota b. Badan POM RI e. Kemenkes RI c. Dinkes provinsi 90. Seorang apoteker di bagian produksi suatu industry farmasi baru saja menerima Mesin mixer yang biasa digunakan untuk proses tablet Amoxisilin dari bagian Teknik. Mesin tersebut baru saja diperbaiki karena mengalami kerusakkan pada bagian motornya. Perbaikan yang dilakukan adalah penggantian onderdil yang rusak sehingga saat ini Mixer tersebut sudah dapat beroperasi kembali. Apakah tindakan yang tepat dilakukan sebelum menggunakan mesin tersebut? a. Melakukan validasi proses pada mesin tersebut b. Melakukan penyesuaian spesifikasi produk c. Melakukan kualifikasi mesin secara lengkap d. Melakukan kualifikasi operasional dan performance e. Melakuan kalibrasi terhadap mesin mixer tersebut 91. Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan kualifikasi mesin pencetak tablet. Mesin tersebut adalah mesin yang baru dibeli dan akan digunakan untuk produksi tablet nifedipin 10 mg. kualifikasi mesin tersebut dilakukan secara bertahap. Bagaimanakah urutan kualifikasi yang tepat dilakukan untuk mesin tersebut? a. Kualifikasi operasional– kualifikasi instalasi – kualifikasi desain– kualifikasi performa b. Kualifikasi desain – kualifikasi performa– kualifikasi instalasi– kualifikasi operasional c. Kualifikasi desain – kualifikasi instalasi – kualifikasi operasional – kualifikasi performa d. Kualifikasi instalasi– kualifikasi desain– kualifikasi operasional – kualifikasi performa e. Kualifikasi desain – kualifikasi performa– kualifikasi operasional – kualifikasi instalasi 92. Suatu industri farmasi diperintahkan oleh BPOM untuk menarik produk tetes hidung di seluruh apotek dan toko obat karena kesalahan cetak pada label obat pada sampel produk tersebut (Penarikan Kelas II). Direktur industri farmasi memerintahkan bagian yang bertanggungjawab untuk segera membuat surat edaran penarikan produk (recall) ke semua kantor cabang di indonesia. Apakah bagian di industri farmasi yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas tersebut? a. QA d. Pemasaran b. QC e. PPIC c. Produksi 93. Suatu industri farmasi melaporkan ke BPOM bahwa telah terjadi penyimpangan pada produk tetes hidung yang diproduksinya sehingga harus ditarik dari pasaran. Penyebabnya adalah adanya kesalahan cetak pada label obat pada produk tersebut. Selanjutnya, industri farmasi melakukan penarikan produk tersebut. Apakah istilah yang tepat untuk penarikan produk tersebut? a. Penarikan kelas I d. Penarikan kelas IV b. Penarikan kelas II e. Penarikan kelas V c. Penarikan kelas III

94. Suatu industri farmasi diperintahkan oleh BPOM untuk menarik produk tetes hidung di seluruh apotek dan toko obat karena kesalahan cetak pada label obat pada sampel produk tersebut. Berapa lamakah batas maksimal penarikan produk tersebut dari pasaran? a. 1 x 24 jam d. 7 hari kerja b. 3 hari kerja e. 10 hari kerja c. 5 hari kerja 95. Apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan copy tablet furosemid 20 mg dari sediaan furosemid 40 mg yang sudah dimiliki oleh industri berdasarkan permintaan bagian marketing. Agar produk copy tablet furosemid 20 mg tersebut dapat didaftarkan kepada BPOM, sediaan tersebut harus melalui uji bioekivalensi. Apakah uji bioekivalensi yang tepat dilakukan oleh apoteker tersebut? a. Uji absorpsi ex vivo d. Uji bioavailabilitas in vivo b. Uji absorpsi in situ e. Uji dissolusi terbanding c. Uji absorpsi in vitro Industri Obat Tradisional 96. Seorang apoteker di bagian RnD industri obat tradisional akan menentukan metode ekstraksi yang tepat digunakan untuk menyari senyawa aktif dalam kulit manggis. Metode ekstraksi tersebut harus mampu menyari senyawa aktif secara sempurna dengan menggunakan sedikit mungkin cairan penyari untuk menekan biaya produksi. Karakterisitik senyawa aktif dalam kulit manggis adalah stabil pada suhu yang tinggi. Apakah metode ekstraksi yang tepat digunakan? a. Maserasi d. Refluks b. Perkolasi e. Sokletasi c. Infusa 97. Seorang Apoteker di Industri Obat Tradisional (IOT) akan memproduksi OBAT BATUK HERBAL untuk anak-anak dengan bahan dasar senyawa aktif minyak kulit jeruk nipis. Apakah metode ekstraksi yang tepat untuk digunakan oleh apoteker. Metode apakah yang tepat digunakan untuk mengambil zat aktif tersebut? a. Maserasi d. Press dingin b. Infundasi e. Destilasi Uap dan air c. Perkolasi 98. Seorang apoteker di industri jamu sedang melakukan ekstraksi salah satu produknya untuk identifikasi senyawa aktif yang terkandung. Ekstraksi dilakukan dengan merendam produk tersebut dalam akuades dengan pemanasan suhu 90 °C selama 15 menit. Apakah metode ekstraksi yang digunakan oleh apoteker tersebut? a. Dekokta d. Refluks b. Digesti e. Infundasi c. Maserasi 99. Seorang apoteker di industri jamu sedang melakukan ekstraksi salah satu produknya untuk identifikasi senyawa aktif yang terkandung. Ekstraksi dilakukan dengan merendam produk tersebut dengan etanol 70% dengan pemanasan rendah 40 - 50°C selama 2 jam. Apakah metode ekstraksi yang digunakan oleh apoteker tersebut? a. Sokhletasi d. Refluks b. Digesti e. Perkolasi c. Maserasi 100. Seorang apoteker yang bekerja di industri ekstrak bahan alam akan melakukan ekstraksi suatu simplisia untuk pembuatan pembuatan sediaan herbal tablet antidiabetes. Kandungan zat aktif dalam simplisia tersebut bersifat tidak stabil terhadap panas. Apoteker mengalirkan cairan penyari yang selalu baru di bagian atas simplisia untuk mengoptimalkan proses ekstraksi. Apakah metode ekstraksi yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut? a. Refluks d. Soxhletasi b. Infundasi e. Destilasi c. Perkolasi 101. Seorang apoteker dibagian produksi industri obat tradisional akan melakukan pembuatan gel dari ekstrak daun suji. Untuk mendapatkan gel yang transparan, maka perlu dilakukan penapisan atau pembuangan klorofil dengan cara fraksinasi. Apakah pelarut yang tepat digunakan untuk tahapan fraksinasi tersebut? a. Etanol 70% d. Air b. Etanol 96% e. Metanol c. Petroleum eter

102. Seorang apoteker di suatu industri obat tradisional telah mengembangkan ekstrak suatu tanaman sebagai Imunomodulator. Ekstrak tersebut telah distandarisasi serta telah lolos uji praklinik dan uji klinik. Apoteker selanjutnya mendaftarkan produk herbal tersebut kepada Badan POM. Apakah nama penggolongan yang tepat dicantumkan waktu mendaftarkan produk herbal tersebut ? a. Jamu d. Obat tradisional b. Herbal terstandar e. Ekstrak terstandar c. Fitofarmaka 103. Seorang apoteker di suatu industri obat tradisional akan mendaftarkan produk obat tradisional yang mengandung Curcuma longa sebagai antikolesterol. Hasil uji in vitro dan in vivo membuktikan bahwa produk tersebut terbukti berkhasiat sebagai antikolestrol. Proses uji klinik produk tersebut masih berlangsung pada uji klinik fase 2. Bahan baku, bahan pengemas dan produk jadi sudah terstandardisasi. Apakah jenis obat tradisional yang tepat didaftarkan untuk produk tersebut? a. Jamu d. OHT dan Fitofarmaka b. OHT e. Jamu dan Fitofarmaka c. Fitofarmaka 104. Sebuah Industri Obat Tradisional melakukan pengembangan produk yang berisi ekstrak daun kemangi. Karakteristik ekstrak yang dimiliki cukup encer, serta zat aktif yang dimiliki mudah menguap karena panas. Oleh karena itu, apoteker memutuskan akan menggunakan alat yang dapat mempercepat proses pengeringan namun tidak merusak senyawa aktif yang diinginkan. Apakah alat pengering yang tepat digunakan untuk tujuan tersebut? a. Spray dryer d. Flash dryer b. Fluidized bed dryer e. Conduction dryer c. Vacuum dryer 105. Seorang apoteker di Industri Obat Tradisional akan mengeringkan ekstrak kental rimpang temulawak untuk pembuatan jamu pegal linu. Kadar air dalam ekstrak tersebut saat ini adalah 7,5% dan apoteker menginginkan kadar air dalam ekstrak sekitar 1%. Senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tersebut tidak stabil pada suhu tinggi. Apakah alat yang tepat digunakan untuk mengeringkan ekstrak kental tersebut? a. Water bath d. Freeze dryer b. Rotary evaporator e. Oven c. Spray dryer 106. Seorang apoteker di laboratorium QC suatu industri tradisional melakukan analisis kadar flavonoid total pada bahan baku ekstrak herba seledri untuk produk fitofarmaka kapsul untuk penurun tekanan darah. Larutan uji ditambah dengan aluminium klorida dan natrium asetat untuk membentuk senyawa kompleks berwarna. Apakah instrumen yang tepat digunakan untuk keperluan penetapan kadar tersebut? a. KCKT d. Spektrofotometer massa b. Spektrofotometer IR e. Spektrofotometri UV-Vis c. KLT-Densitometer 107. Seorang apoteker di bagian QC suatu industri obat tradisional sedang melakukan identifikasi lempuyang gajah sebagai bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jamu. Proses idenfikasi tersebut harus dilakukan untuk menghindari pemalsuan bahan baku dari supplier. Lempuyang gajah mengandung senyawa zerumbon (seskuiterpen) tetapi tidak mengandung kurkumin dan gingerol. Apakah metode yang tepat digunakan untuk identifikasi lempuyang gajah tersebut? a. Skrining fitokimia d. Kromatografi kolom b. KLT e. Kromatografi gas c. Spektrofotometri 108. Seorang Apoteker pada bagian QC suatu industri kecil obat tradisional akan menentukan metode analisa untuk pengukuran kadar kadar eugenol pada produk minyak cengkeh 25 mL. Struktur kimia eugenol dapat dilihat pada gambar berikut:

Apakah metode analisis yang tepat digunakan? a. Kromatografi lapis tipis d. Kromatografi cair kinerja tinggi b. Kromotografi kertas e. Kromatografi gas c. Kromatografi kolom

109. Seorang apoteker di industri obat tradisional baru saja menyelesaikan produksi produk aromaterapi dengan komposisi utama minyak atsiri (senyawa terpenoid). Sebelum dipasarkan, produk tersebut harus didaftarkan dan mendapat persetujuan BPOM dengan melampirkan analisis kandungannya. Apakah metode analisa yang tepat digunakan untuk analisa kandungan senyawa tersebut? a. KCKT d. KCKT-SM b. KG e. KG-MS c. SM 110. Seorang apoteker di bagian R&D di industri obat tradisional sedang mengembangkan formula sediaan tablet herbal sebagai diuretik berbahan serbuk meniran (Phyllantus niruri). Tanaman tersebut bisa di palsukan dengan serbuk daun papaya (Carica papaya), untuk menghindari hal tersebut maka perlu dilakukan identifikasi untuk pemastian kebenaran dari serbuk meniran secara KLT. Apakah senyawa penanda yang tepat digunakan untuk identifikasi serbuk tersebut? a. Sinensetin d. Phyllantin b. Andrographolide e. Piperin c. Astaxantin 111. Sebuah industri obat tradisional akan memproduksi obat herbal terstandar kapsul daun lidah buaya (Aloe Verae Folium) sebagai pencahar. Berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia, senyawa identitas daun lidah buaya adalah aloin A (gambar).

Termasuk golongan senyawa apakah senyawa identitas tersebut? a. Alkaloid d. Flavonoid b. Antrakuinon e. Tanin c. Antosianin 112. Seorang apoteker IOT melakukan identifikasi marker untuk menentukan keaslian herba sambiloto yang akan digunakan sebagai bahan baku obat herbal terstandar dalam pengobatan diabetes meliitus tipe-2. Identifikasi senyawa marker akan dilakukan dengan menggunakan metode KLT dan menggunakan senyawa standar/pembanding. Apakah senyawa standar/pembanding yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut? a. Apiin d. Antosianin b. Apigenin e. Andrografolid c. Alisin 113. Seorang apoteker IOT melakukan identifikasi marker untuk menentukan keaslian herba seledri yang akan digunakan sebagai bahan baku obat herbal terstandar dalam pengobatan hipertensi. Identifikasi senyawa marker akan dilakukan dengan menggunakan metode KLT dan menggunakan senyawa standar/pembanding. Apakah senyawa standar/pembanding yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut? a. Alisin d. Quersetin b. Antosianin e. Rutin c. Apigenin 114. Seorang apoteker di bagian Kontrol Kualitas suatu industri farmasi akan memeriksa kebenaran bahan rimpang jahe (Zingiber officinale) dengan menetapkan keberadaan senyawa identitasnya. Rimpang jahe tersebut akan digunakan sebagai bahan baku untuk produksi obat herbal tersandar. Apakah senyawa identitas yang tepat ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Kukumin d. Kaemferol b. Zingiberin e. Xanthorizol c. Gingerol 115. Seorang apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri obat tradisional akan melakukan uji teratogenik ekstrak tanaman yang akan dikembangkan sebagai produk herbal terstandar untuk pengobatan hipertensi. Parameter yang dilihat adalah abnormalitas pada Fetus hewan uji. Penelitian tersebut menggunakan 5 kelompok, yaitu kelompok kontol negatif, kontrol positif, dan 3 kelompok dosis ekstrak tanaman. Apakah obat yang tepat digunakan untuk hewan uji kelompok kontrol positif? a. Etanol d. Trimetropim HCl b. CMC-Na e. Parasetamol c. Amoksisilin

116. Seorang apoteker di bagian R&D industry obat tradisional sedang melakukan isolasi jamur endofit dari ranting mindi (Azadiracta indica), sebagai langkah awal untuk mencari sumber antibiotika baru. Elisitor yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah serbuk kering ranting mindi dan harus disterilkan sebelum digunakan. Apakah metode sterilisasi fisik yang tepat digunakan untuk mensterilkan elisitor tersebut? a. Pemanasan kering dengan oven d. Pemasahan basah dengan pasteurisasi b. Pemanasan kering dengan pemijaran e. Pemanasan basah dengan autoklaf c. Pemanasan basah dengan perebusan 117. Seorang apoteker di industri obat tradisional melakukan uji parameter non spesifik mutu ekstrak. Prosedur yang dilakukan adalah: ekstrak dipanaskan untuk mendestruksi dan menguapkan senyawa organik sehingga sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik. Apakah parameter mutu non spesifik yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Susut pengeringan d. Sisa pelarut b. Kadar air e. Residu pestisida c. Kadar abu 118. Seorang apoteker penanggung jawab QC suatu industri obat tradisional menerima kiriman bahan baku rimpang Jahe (Zingiber officinale.) sebanyak 10 zak. Setelah dilakukan sampling, diketahui 1 zak tercampur rimpang jenis lain. Apoteker menginstruksikan petugas gudang agar meletakkan bahan baku tersebut pada daerah terpisah. Apakah area yang tepat untuk meletakkan produk tersebut? a. Area reject d. Area sampling b. Area Karantina e. Area pemusnahan c. Area release 119. Seorang apoteker di industri obat tradisional sedang menetapkan angka cemaran mikroba pada simplisia daun kelor untuk standarisasi bahan baku pembuatan ekstrak daun kelor yang akan dikembangkan sebagai herbal terstandar antidiabetes. Pada pengujian tersebut, ditemukan cemaran Salmonella Spp sebesar 3 kaloni/25 g. Apakah kesimpulan yang tepat dari hasil pengujian tersebut? a. Simplisia memenuhi syarat karena cemaran Salmonella < 107 koloni/25 g b. Simplisia memenuhi syarat karena cemaran Salmonella < 104 koloni/25 g c. Simplisia memenuhi syarat karena cemaran Salmonella < 10 koloni/25 g d. Simplisia tidak memenuhi syarat karena cemaran Salmonella > 2 koloni/25 g e. Simplisia tidak memenuhi syarat karena cemaran Salmonella harus negatif 120. Seorang apoteker yang bekerja di IKOT akan memproduksi kapsul antidiare dari daun jambu biji. Untuk menjamin kesesuaian bahan baku yang digunakan dengan spesifikasi yang ditentukan, maka apoteker membuat SOP proses pembuatan simplisia. Bagaimanakah urutan proses pembuatan simplisia yang tepat dicantumkan dalam SOP tersebut? a. Pengumpulan-pencucian-perajangan-pengeringan-sortasi b. Pengumpulan-sortasi-pencucian-perajangan-pengeringan c. Sortasi-pengumpulan-pencucian-perajangan-pengeringan d. Pengumpulan-pencucian-pengeringan-perajangan-sortasi e. Sortasi-pencucian -pengumpulan-perajangan-pengeringan 121. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi akan mengembangkan produk serbuk effervescent obat herbal terstandar ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai penurun kadar gula darah. Apoteker tersebut akan menggunakan bahan pemanis alami dalam formulanya karena penderita diabetes harus mengurangi konsumsi gula. Apakah pemanis yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut? a. Glukosa d. Steviosida b. Sakarin e. Siklamat c. Sukrosa 122. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi mengembangkan produk fitofarmaka kapsul ekstrak daun jambu biji (Psidiium guajava) sebagai antidiare. Berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia, rendemen ekstrak daun jambu biji yang diperoleh dengan metode maserasi dengan etanol 96% adalah sebesar 12,3%. Apoteker tersebut berencana akan memproduksi ekstrak daun jambu biji tersebut sebanyak 24,6 kg. Berapakah jumlah simplisia yang dibutuhkan untuk produksi ekstrak tersebut? a. 50 kg d. 386 kg b. 100 kg e. 700 kg c. 200 kg

Validasi 123. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisis Asiklovir dalam sediaan krim dengan membuat larutan baku (1, 8 dan 64) µg/mL. Masing-masing sampel direplikasi sebanyak 6 kali. Rata-rata kadar asiklovir yang terukur adalah 9,54 μg/mL dengan nilai relative standard deviation (RSD) sebesar 1,40 %. Apakah parameter validasi yang sedang diuji oleh apoteker tersebut? a. Akurasi d. Selektivitas b. Linieritas e. Spesifisitas c. Presisi 124. Seorang apoteker yang bertugas di Divisi R&D suatu industri farmasi, akan melaksanakan pengembangan metode analisis vitamin B1 dan B2 dalam sediaan tablet multivitamin menggunakan metode Spektroflourometri. Apakah parameter yang merupakan keunggulan dari penggunaan metode tersebut? a. Sensitifitas dan linearitas d. Linieritas dan akurasi b. Sensitifitas dan spesifitas e. Linieritas dan spesifitas c. Spesifitas dan akurasi 125. Seorang apoteker yang bertugas laboratorium BA/BE suatu industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisa lanzoprasol dalam darah. Apoteker tersebut menentukan batas kemampuan KCKT untuk menetapkan kadar lanzoprazol terendah dalam darah dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima. Parameter apakah yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Linieritas d. LOD b. Spesifisitas e. LOQ c. Robustness 126. Seorang apoteker yang bertugas pada bagian QC suatu industri farmasi sedang melakukan validasi alat KCKT untuk pemeriksaan kadar fenilpropanolamin (PPA) dalam produk tablet obat influenza. Apoteker tersebut memastikan apakah terdapat puncak lain (peak) yang dihasilkan oleh eksipien dan pelarut selain peak yang dihasilkan oleh PPA dalam kromatogram. Parameter apakah yang sedang dianalisa oleh apoteker tersebut? a. Linieritas d. Presisi b. Spesifisitas e. Rentang c. Akurasi 127. Seorang apoteker di industri farmasi melakukan validasi metode analisa asetosal untuk analisis kandungan zat aktif pada produk tablet yang akan diproduksi. Apoteker menentukan apakah metode analisa yang akan digunakan dapat menghasilkan kadar yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya. Apakah parameter validasi yang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Akurasi d. Sensitifitas b. Presisi e. LOD c. Spesifisitas 128. Seorang apoteker pada divisi R & D industri farmasi melakukan validasi metode penetapan kadar senyawa furosemid pada sampel tablet. Apoteker melakukan penetapan kadar 6 sampel tablet furosemide pada 100% konsentrasi uji dan menghitung nilai koefisien variasinya. Apakah parameter validasi yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Akurasi d. Batas deteksi b. Presisi e. Selektivitas c. Linearitas 129. Seorang apoteker pada divisi R & D industri farmasi sedang melakukan validasi metode pemisahan senyawa parasetamol dan kafein pada sampel tablet sakit kepala secara KCKT. Setelah melakukan penetapan resolusi, analis tersebut mendapat nilai resolusi sebesar 1,0. Apakah parameter validasi yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Akurasi d. Selektivitas b. Presisi e. LOD c. Linearitas 130. Seorang apoteker pada divisi R & D industri farmasi sedang melakukan validasi metode penetapan kadar senyawa ondansentron pada sampel tablet. Apoteker tersebut membuat kurva kalibrasi baku ondasentron pada konsentrasi rendah dan melakukan pembacaan kadar dengan pendekatan standar deviasi. Apakah parameter validasi yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Akurasi d. LOD b. Presisi e. LOQ c. Linearitas

131. Sebuah industri farmasi ingin memproduksi tablet Pantoprazole 40 mg. Bahan baku yang akan digunakan adalah Pantoprazole sodium sesquihidrat. Salah satu parameter penentuan kualitas bahan baku adalah identifikasi. Metode analisis yang akan digunakan dalam proses identifikasi harus memenuhi syarat validasi. Apakah parameter validasi yang harus diukur metode analisis tersebut valid digunakan dalam proses identifikasi? a. Spesifisitas b. Spesifisitas, akurasi c. Spesifisitas, akurasi, presisi d. Spesifisitas, akurasi, presisi, intermediate precision e. Spesifisitas, akurasi, presisi, intermediate precision, LOD 132. Seorang apoteker pada bagian QC di Industri farmasi melakukan validasi metode analisa pengukuran kadar Ketokonazole dalam krim ketokonazol 2% dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Kadar ketokonazol yang terukur sangat bervariasi dengan nilai relative standard deviation sebesar 4,5%. Apakah parameter validasi yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Presisi d. Spesifisitas b. Akurasi e. Selektivitas c. Linieritas 133. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisis tablet Valsartan dengan metoda HPLC. Salah satu parameter validasi metode analisis yang ditetapkan adalah kadar obat yang terukur harus berkisar antara 85%-110% dari kadar teoritis obat, sesuai yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi IV. Parameter apakah yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Presisi d. Linearitas b. Akurasi e. Robustness c. Spesifisitas 134. Seorang apoteker di industri farmasi sedang menetapkan parameter selektifitas metode analisa untuk validasi penetapan kadar tablet sukralfat. Apakah arti dari parameter validasi yang ditetapkan oleh apoteker tersebut? a. Dapat menetapkan kadar zat aktif dalam jumlah kecil b. Dapat mendeteksi kadar zat aktif pada konsentrasi yang kecil c. Penetapan kadar tidak terpengaruh oleh senyawa yang lain d. Hasil analisa tidak terpengaruh oleh perbedaan sedikit pereaksi e. Nilai rata-rata hasil pengukuran mendekati kadar sebenarnya 135. Seorang apoteker bagian QC suatu industri farmasi baru saja mendapatkan sampel formula baru produk tablet ranitidine dari bagian R&D untuk segera dilakukan pemeriksaan kadar. Sebelumnya, apoteker bagian QC telah rutin melakukan pemeriksaan kadar ranitidin pada produk sebelumnya yang telah rutin diproduksi dengan metode analisis yang telah divalidasi. Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh apoteker bagian QC terhadap metode analisis sebelumnya? a. Melakukan verifikasi metode analisis b. Melakukan validasi ulang metode analisis c. Melakukan pengembangan metode analisis d. Melakukan perubahan metode analisis e. Melakukan optimasi metode analisis 136. Seorang apoteker yang bekerja di bagian QC suatu industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisa penetapan kadar deksametason dalam sediaan tablet menggunakan metode KCKT. pada penetapan selektivitas didapatkan dua peak. Peak pertama adalah peak pengotor (t=5,343 menit; W=0,45 cm) dan peak kedua adalah peak deksametason (t=8,750 menit; W=1,35 cm). Berapakah nilai Resolusi yang menggambarkan selektifitas metode tersebut? a. 2,14 d. 5,27 b. 2,28 e. 7,54 c. 3,79

137. Bagian pengawasan mutu industri farmasi melakukan validasi metode Spektrofotometri untuk analisis ketoprofen yang dikerjakan 5 kali trial.

Hasil trial manakah yang memiliki ketelitian dan ketepatan yang baik? a. Trial 1 d. Trial 4 b. Trial 2 e. Trial 5 c. Trial 3 138. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi mengembangkan metode KCKT untuk analisis Piridoksin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Rifampisin secara simultan. Hasil optimasi adalah sebagai berikut:

Parameter manakah yang masih harus diperbaiki? a. Waktu Retensi d. Jumlah Lempeng Teoritis b. Tailing Factor e. Resolusi c. Faktor Kapasitas 139. Suatu apoteker di industri obat tradisional sedang melakukan akurasi metode analisis penetapan kadar mangostin dari sediaan gel ekstrak kulit manggis dengan menggunakan metode KLT-Spektrodensitometri, dan diperoleh data sebagai berikut: Sampel Kadar Larutan Standar Kadar yang Mangostin sebenarnya diperoleh (ng) (ng) 1 400 400,70 2 400 391,93 3 400 400,65 Berapakah nilai recoveri sampel 2? a. 97,98% d. 99,44% b. 98,68% e. 100,00% c. 99,31% Metode Pembuatan Tablet 140. Seorang apoteker di bagian R&D industri farmasi melakukan optimasi formula sediaan tablet dengan formula yang berisi Parasetamol, Kafein, Avicel PH 101, Kolidon CL, kolidon 30 dan PEG 6.000. Bahan-bahan tersebut dicampur dan dicetak dengan kekuatan kompresi yang tinggi. Apakah metode pembuatan tablet yang digunakan oleh apoteker tersebut? a. Cetak langsung d. Fast melt granulation b. Granulasi kering e. Foam granulation c. Granulasi basah 141. Sebuah industri farmasi ingin memproduksi tablet hisap vitamin C 1.000 mg. Berdasarkan data CoA dan MSDS, diperoleh informasi sifat fisika-kimia vitamin C sebagai berikut: berbentuk granulat, sifat kompresibilitasnya baik, mudah terhidrolisa, dan tidak tahan pemanasan tinggi. Metode apakah yang tepat digunakan untuk pembuatan tablet hisap tersebut? a. Granulasi basah d. Fast melt granulation b. Granulasi kering e. Foam granulation c. Kempa langsung 142. Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan memproduksi tablet teofilin. Formula tablet teofilin tersebut memiliki daya alir (fluiditas) dan kompaktibilitas yang rendah, sehingga diperlukan pemilihan metode yang tepat dalam produksinya hingga menghasilkan tablet dengan sifat fisik yang baik. Apakah metode yang tepat digunakan untuk memproduksi tablet teofilin tersebut? a. Wet granulation d. Foam granulation b. Dry granulation e. Fluid bed granulation c. Direct compression

143. Seorang apoteker di bagian R & D industri farmasi sedang mengembangkan sediaan tablet berisi aspirin 81 mg. Dalam studi preformulasi, zat aktif ditemukan mengalami hidrolisis dan campuran antara zat aktif dengan eksipien tidak memiliki flowability yang sesuai. Apakah metode yang tepat untuk membuat sediaan tablet aspirin tersebut? a. Granulasi kering d. Moulding b. Granulasi basah e. Hot melt extrution c. Kempa langsung 144. Seorang apoteker yang bertugas di bagian R&D suatu Industri farmasi merencanakan untuk mengembangkan Tablet Acetosal 80 mg. Berdasar literatur, asetosal merupakan kristal berwarna putih, tidak kompresibel, tidak free flowing, terurai oleh air. Apakah metode pembuatan tablet yang tepat untuk produksi obat tersebut? a. Wet Granulation d. Fast melt granulation b. Dry Granulation e. Foam granulation c. Direct Compresion Uji Klinik 145. Seorang apoteker di Industri obat tradisional akan melakukan uji klinik tablet temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang akan dijadikan sebagai produk fitofarmaka sebagai penurun kolesterol darah. Subjek uji yang digunakan untuk uji klinik tersebut adalah sebanyak 50 orang. Apakah uji klinik yang dilakukan oleh apoteker tersebut? a. Uji klinik fase I d. Uji klinik fase IV b. Uji klinik fase II e. Post marketing surveilance c. Uji klinik fase III 146. Seorang apoteker di suatu rumah sakit bekerja sama dengan suatu perguruan tinggi melakukan uji klinik untuk suatu kandidat obat osteoporosis. Subjek uji yang digunakan adalah 200 orang pasien osteoporosis. Uji klinik dilakukan terpusat di suatu rumah sakit saja. Apakah uji klinik yang dilakukan oleh apoteker tersebut? a. Uji klinik fase 1 d. Uji klinik fase 4 b. Uji klinik fase 2 e. Uji klinik fase 5 c. Uji klinik fase 3 147. Seorang apoteker di Industri obat tradisional akan melakukan uji klinik fase 1 tablet temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang akan dijadikan sebagai produk fitofarmaka sebagai penurun kolesterol darah. Sebagai langkah awal, apoteker tersebut mempersiapkan subyek uji yang akan digunakan dalam uji klinik tersebut. Apakah syarat subyek uji pada uji klinik tersebut? a. Orang dewasa sehat d. Pasien hipertrigliseridemia b. Pasien hiperkolesterolemia e. Wanita hamil c. Orang dewasa gemuk 148. Sebuah industri farmasi bekerjasama dengan suatu rumah sakit untuk melakukan uji klinik fase 2 sebuah kandidat obat yang akan digunakan untuk pengobatan kanker payudara. Apakah tujuan dari uji klinik tersebut? a. Menentukan dosis yang aman d. Menentukan efek samping post market b. Menentukan dosis yang efektif e. Menentukan dosis maksimal c. Menentukan efek samping obat 149. Seorang apoteker di industri farmasi bekerjasama dengan suatu rumah sakit sedang melakukan uji klinik fase 1 untuk kandidat obat yang diindikasikan sebagai antikonvulsan untuk penanganan status epilepticus. Obat konsentrasi 5 mg/mL diinjeksikan pada manusia. Data yang didapatkan adalah profil eliminasi obat mengikuti orde 1, dengan kecepatan eliminasi sebesar 0,09635/jam. Berapakah waktu paruh eliminasi (t½ e) obat tersebut? a. 5,5 jam d. 10,2 jam b. 7,2 jam e. 15,0 jam c. 8,5 jam 150. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji klinik fase 1 suatu kandidat antikanker yang sedang dikembangkan dengan tujuan menetapkan parameter farmakokinetik. Laju eliminasi antikanker tersebut mengikuti orde 0. Konsentrasi antikanker dalam darah pada menit ke-0 setelah diinjeksikan secara intravena adalah 100 mg/dL dan tetapan laju eliminasi (K0) yang diperoleh adalah 4,528/jam. Berapakah waktu paruh eliminasi (t½e) antikanker tersebut? a. 7 jam d. 16 jam b. 9 jam e. 24 jam c. 11 jam

151. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji klinik fase 1 suatu kandidat antibiotik yang sedang dikembangkan dengan tujuan menetapkan parameter farmakokinetik. Hasil pengujian mendapatkan data bahwa eliminasi antibiotik tersebut mengikuti model satu kompartemen terbuka dengan orde eliminasi pertama. Volume distribusi antibiotik tersebut adalah 455 L dengan klirens 95,5 L/jam. Berapakah waktu paruh eliminasi (t½e) antibiotik tersebut? a. 4,3 jam d. 3,0 jam b. 3,8 jam e. 2,7 jam c. 3,3 jam