Penilaian Dan Manajemen Karies Menurut CAMBRA Dan ICDAS

* The preview only display some random pages of manuals. You can download full content via the form below.

The preview is being generated... Please wait a moment!
  • Submitted by: Suci
  • File size: 656.2 KB
  • File type: application/pdf
  • Words: 1,541
  • Pages: 16
Report / DMCA this file Add to bookmark

Description

PENILAIAN DAN MANAJEMEN KARIES MENURUT CAMBRA DAN ICDAS PA D A PA S I E N L E U KI MI A MIELOBLASTIK AKUT Dosen Pembimbing : drg. Mahindra Awwaluin R.

Disusun Oleh: 1. Nabila Prandita (G4B017001) 2. Rima Fitriani (G4B017014) 3. Rahmah Hayati (G4B017036) 4. Suci Nourmaliza (G4B017044)

PENDAHULUAN Leukimia

leukimia limfoblastik akut (LLA) Leukimia Mieloblastik akut (LMA)

Kemoterapi

Xerostomia

Karies

Penilaian Karies

CAMBRA dan ICDAS

KASUS Pemeriksaan Subjektif dan Objektif a. Pemeriksaan Subjektif: CC: Pasien rujukan usia 14 tahun datang ke dental klinik pediatrik PI: PMH: Pasien memiliki riwayat penyakit leukimia mieloblastik akut. Pengobatan terhadap leukimia berupa: - Remisi induksi kemoterapi berupa vincristine, doxorubicin dan prednisone - pengobatan konsolidasi dan HSCT alogeneik dari antigen leukosit manusia (human leucosit antigen/HLA). - Pada tahun 2012, penderita Kambuh dan kemoterapi dimulai kembali dengan menggunakan obat obatan berupa idarubikin, sitarabin dan etoposida - allogen HSCT dari donor yang sama ditambahkan dengan fludarabin. - Pasien didiagnosa hipotiroidisme - Pasien tidak menunjukkan adanya graft-versus-host diseases,t etap diberikan pengobatan siklosporin profilaksis.

- 73 hari setelah keluar dari unit isolasi, kondisi kesehatan umum yang baik dengan normalisasi jumlah darah .Obat yang diresepkan termasuk siklosporin, antihistamin, asam folat, magnesium, vorikonazol, lorazepam, ranitidin, asiklovir, estradiol, artificial tears, ramipril, tiroksin, pentamidin, klorheksidin dan nistatin PDH : Pasien mengalami mukositis grade IV FH:SH:-

b. Pemeriksaan Objektif pemeriksaan Intra oral Keadaan gigi dilakukan penilaian menggunakan ICDAS: - 15 gigi dengan karies sedang (26, 16, 47, 15, 25, 37, 33, 43, 11, 21, 22, 24, 34, 44 dan 46) - 6 gigi dengan karies yang luas dengan kemungkinan keterlibatan pulpa (12, 14, 27, 36, 45 dan 17), - karies yang sangat luas fokus infeksi apikal pada mandibula permanen kiri premolar kedua (35). - hanya empat menunjukkan karies yang baru mulai (31, 41, 32 dan 42). - Pada gigi taring rahang atas tidak erupsi karena terjadi horizontal alignment posisi intra-osseus bersama dengan kekurangan ruang di maxilla.

Uji Penilaian faktor resiko karies

Uji saliva (r) - tes seluruh air liur (WST) = 2,1 ml /5 menit - merangsang aliran air liur (flow) = 1,3 ml / 5 menit Pemeriksaan Penunjang

Radiografi Panoramik Pasien

RENCANA PERAWATAN KARIES

• gigi yaang digolongkan sebagai kode ICDAS 2 (bintik putih) (31, 32, 41 dan 42) dilindungi dengan flouride varnish, diaplikasikan setiap 3 bulan selama tahun pertama. • Semua gigi kode deteksi ICDAS 3, 4, dan 5 (26,16, 47, 15, 25, 37, 33, 43, 11, 21, 22, 24, 34, 44 dan 46) Restorasi dengan basis GIC dan complete resin. • Gigi dengan kode ICDAS 6 (12, 14, 27, 35, 36, 45 dan 17) diperlakukan sebagai berikut: - gigi 45 diekstraksi, - gigi 12, 36, dan 45 menjalani perawatan endodontik, - gigi 14, 17 dan 27 dilakukan indirect pulp treatment (kalsium hidroksida dan IRM ® , Dentsply): setelah tiga bulan tanpa gejala klinis atau radiologis gigi ini dirawat dengan konvesional restorasi.Selain itu, • intruksi kebersihan mulut dan management diet disampaikan kepada pasien.

Pembahasan LEUKIMIA • Leukimia merupakan penyakit maligna yang dikarakteristikan oleh perubahan kualtatif dan kuantitatif dalam leukosit sirkulasi. • Leukimia ini jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak, dengan persentase mencapai 33% dari keganasan anak. • Terdapat dua jenis leukimia yang sering terjadi pada anak yaitu: Leukimia leukimia limfoblastik akut (LLA) dan Leukimia mieloblastik akut (LMA), Manifestasi oralyaitu • Jaringan gingiva yang tampak kemerahan • Hipertropi • perdarahan yang spontan • rasa nyeri dengan penekanan • Gingival enlargement paling sering terjadi

Terapi leukimia • terapi indukasi • terapi konsolidasi • terapi kekambuhan

Efek Kemoterapi • Langsung = mukositis, neurotoksisitas, xerostomia • Tidak langsung

PENILAIAN RESIKO KARIES MENGGUNAKAN CAMBRA (CARIES MANAGEMENT BY RISK ASSESSMENT)

Hasil Penilaian • banyaknya jumlah lesi karies dan enamel yang rusak • aliran air liur rendah • keadaan medis khusus • Tingkat sosio-ekonomi pasien yang rendah

CARA PEMERIKSAAN

a. Gigi diperiksa satu per satu, dimulai dari sekstan 1 (rahang atas sebelah kanan), sekstan 2 (rahang atas sebelah kiri), sekstan 3 (rahang bawah sebelah kiri), dan yang terakhir sekstan 4 (rahang bawah sebelah kanan). b. Pada kondisi gigi yang basah, dilihat apakah terdapat lesi berupa white spot, bayangan abu-abu, atau adanya lubang pada gigi. Apabila ada, tulis skor masing-masing permukaan gigi sesuai ketentuan ICDAS c. Apabila saat kondisi basah lesi tidak terlihat, gigi dikeringkan kemudian diperiksa kembali menggunakan probe apakah terdapat lesi pada gigi atau tidak. Jika ada, tulis skor masing-masing permukaan gigi sesuai ketetapan ICDAS

I C D A S

SKOR O

• Gigi sehat, gigi dengan permukaan halus tidak ada tanda karies secara visual, termasuk perubahan warna non-caries, fissure sealent, filling restoration)

SKOR 1

• Karies email bisa terdeteksi bila dalam keadaan kering tetapi setelah pengeringan udara selama 5 detik opacity karies terlihat

SKOR 2

• Karies email bisa terdeteksi bila permukaan gigi basah, termasuk white spot terkadang berwarna coklat, kedalaman melebihi pit dan fissure normal

SKOR 3

• karies sedalam email saja belum mencapai dentin

SKOR 4

• Karies dentin yang masih mencapai dentino enamel junction dengan atau tanpa melibatkan email, berwarna keabu-abuan, biru atau coklat

SKOR 5

• Karies yang sudah mencapai dentin

SKOR 6

Karies dentin yang luas dan dalam, kedalaman setengah dari dentin bahkan hampir mencapai tanduk pulpa.

Penanganan karies berdasarkan ICDAS adalah sebagai berikut. a. Skor 0 : Tidak perlu perawatan, pencegahan primer di tingkat pasien dengan edukasi. b. Skor 1-3 : Pencegahan skunder berupa remineralisasi, pemberian perlindungan (arrest), aplikasi sealent. c. Skor 4-6 :Pencegahan tersier (invasif) operasi minimal, operasi tradisional, perawatan endodontic

Penilaian Resiko karies

CAMBRA

• Tiga faktor resiko yaitu Bad bacteria, absence of Saliva, Destructive lifestyle

ICDAS

• tahap proses karies; (ii) topografi (pit dan fissure atau permukaan yang halus); (iii) anatomi (mahkota dan akar); dan (iv) restorasi atau sealant

CARIOGRAM

• Faktor resiko yaitu; pengalaman karies (DMFT),penyakit general, diet karbohidrat, frekuensi diet, score plak, jumlah S.mutan, program flour, sekresi saliva, kapasitas bufffer saliva,penilaian klinis dari operator

AMERICA ACADEMIC OF PEDIATRIC DENTISTRY(AAPD)

CARIES RISK ASSESSMENT (CRA)-AMERICA DENTAL ASSOCIATION

TRAFFIC MATRIC

Faktor biologi, faktor protektif, dan kondisi klinis

Terdapat dua formulir penilaian resiko karies, pada usia0-6 tahun dan >6tahun. Faktor resiko yang dinilai, yaitu kondisi kontribusi, kondisi kesehatan umum, dan kondisi klinis

Faktor resiko karies di nilai dari 19 kriteria, dalam 5 kategori yaitu; saliva, biofilm oral, diet, flour, dan faktor modifikasi



Kesimpulan

Leukimia adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak, dengan persentase mencapai 33% dari keganasan anak. • Leukimia ini ditandai dengan adanya produksi berlebih dari sel darah putih. Salah satu jenis leukimia pada anak adalah Leukimia mieloblastik akut (LMA), • Komplikasi sering terjadi pada pasien akibat terapi oleh kemoterapi salah satunya adalah xerostomia, xerostomia merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya karies gigi, Pasien dengan xerostomia dibutuhkan penilaian terhadap resiko terjadinya karies, penilaian resiko karies dapat menggunakan CAMBRA dan ICDAS, selain itu dapat juga menggunakan Caries Risk Assessment Cariogram, American Academy Of Pediatric Dentistry (AAPD) Caries-Risk Assessment Tool (CAT), Caries Risk Assessment (CRA) – American Dental Association, dan Traffic Light MatrixA.

1. 2. 3. 4.

R E F E R E N S I

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

14.

15. 16. 17. 18. 19.

Rofinda, Z.D., 2012, Kelainan Hemostasis pada Leukimia, Jurnal Kesehatan Andalas, 1(2), 68-74. American Cancer Society. Atlanta, Georgia: The Association; 2012. Leukemia acute myeloid (myelogenous). International Cancer Parent Organization. The Association; 2011. Bramanti, I., Mulatsih, S., Supartinah, A., 2007, Komplikasi Oral Akibat Kemoterapi Pada Leukimia Limfoblastik Akut, Jurnal PDGI, 185-190. Rahayu, S., 2006, Manajemem Xerostomia untuk mencegah Limfoblastik Akut (LLA), Maj. Kedokteran., 13(2), 191-195. Mills, C., dan Patel, P., 2016, Adopting Caries Risk Assesment in All Practice Environment, Gen Dent Journal, 2(3): 36-41. Hurlbutt, Michelle, 2011, CAMBRA: Best Practices in Dental Caries Management, PenWell, h: 95-107 Ismail AI, Sohn W, Tellez M, Amaya A, Sen A, Hasson H., 2007, The International Caries Detection and Assessment System (ICDAS): an integrated system for measuring dental caries, Community Dent Oral Epidemiol; 35(2): 170-178. Rose, l.K., Koye, D., 1997, Buku Ajar Penyakit Dalam untuk Kedokteran Gigi, Binarupa Aksara, Jakarta. Koch, G., Poulsen, S., 2001, Pediatric Dentistry a Clinical Approuch, Copenhagen, Munksgaard. Yuliana, 2017, Perkembangan Terapi Leukimia Meiloid Akut, CDK, 44(3): 216-218. Honkala, E., Runnel, R., Honkala, S., Olak, J., Vahlberg, T., Saag, M. dan Makinen, K.K., 2011, Clinical Study: Measuring Dental Caries in The Mixed Dentition by ICDAS, International Journal of Dentistry, 1-6. Extercate, R.A. S., Tencate J.M., Effect of a new Titanium Flouride Derivate om Enamel de and Remineralisation, Eur J Oral Scl, 152 (2): 143-147. Wardani, P.K., Supartinah, M..Al., Titien, S.I., Rantinah, SB.S., Lukito, E., Utomo, R.B.,Kuswandari, S., 2012. Faktor Resiko Terjadinya Karies Baru dengan PendekatanKariogram pada Pasien Anak di Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta, Maj Ked Gi., 19(2): 107-109. Bratthall, D., Petersson, G.H., Stjernward, JR., 2004, Cariogram Manual: A New and Interactive Way of Illustrating The Interaction of Factors Contributing to The Development of Dental Caries, Cariogram Internet Version, 1-51. American Academy of Pediatric Dentistry., 2014, Policy on Use of a Caries-risk Assessment Tool (CAT) for Infants, Children, and Adolescents, American Academy of Pediatric Dentistry., 31(6) 29-33. Mount G.J., Hume, W.R., 2005, Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2 ed. Knowledge Books and Sofware, Australia. Rodis, O.M.M., 2005, Comparison of Paluque Samples and Saliva Samples using the CAT21 Test (Cariostat Method), Pediatric Dental Journal, 15(1):6-9. Takashi N.B., 2008, Caries Ecology Revisited: Microbial Dynamics and the Caries Process, Caries Res Journal, 42(2): 409-418.