Tugas Uts Kewirausahaan

* The preview only display some random pages of manuals. You can download full content via the form below.

The preview is being generated... Please wait a moment!
  • Submitted by: Noval Muzaki
  • File size: 299.6 KB
  • File type: application/pdf
  • Words: 2,545
  • Pages: 11
Report / DMCA this file Add to bookmark

Description

TUGAS UTS KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL “ BUSSINES PLAN “

Oleh : Acmad Arifin ( 17110014 )

TEKNIK OPERASI MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA REMBANG TAHUN AJARAN 2018

1. Identifikasi Peluang Bisnis Salah satu jenis usaha yang tidak pernah surut adalah usaha makanan. Usaha makanan ini memberikan peluang yang sangat besar untuk diusahakan. Apalagi makanan yang cocok dengan lidah konsumen dan khas didaerah tersebut. Opak adalah jenis makanan ringan yang berbentuk menyerupai kerupuk yang memiliki tekstur yang sangat renyah, hanya saja opak terbuat dari beras ketan sedangkan kerupuk terbuat dari bahan dasar tepung tapioka. Opak ketan merupakan makanan khas dari daerah Sukabumi Jawa Barat yang memiliki rasa yang enak dan gurih. Opak ketan terdiri dari dua macam rasa yaitu rasa asin dan rasa manis. Dari segi pengadaan bahan baku, proses pengolahan, sampai menjadi produk akhir pun tidak terlalu sulit tetapi tidak semua orang yang bisa membuat makanan khas sunda ini, biasanya opak ini sering dibuat di daerah-daerah panas karena dalam pengolahannya membutuhkan proses penjemuran. Opak ini sering kita temukan untuk para tamu biasanya untuk cemilan sehari-hari. Berangkat dari keadaan ini maka kami melihat bahwa opak merupakan salah satu produk yang sangat potensial untuk diusahakan. Beras ketan dikenal sebagai makan pokok penghasil karbohidrat kompleks, yang dicernanya lebih lambat sehingga dapat membuat kenyang lebih lama. Kuliner yang khas dengan kebudayaan sekarang sudah jarang sekali kita temukan, karena berkembangnya makanan yang lebih modern. Untuk itu saya akan mencoba melestarikan kuliner unik ini, makanan opak dan kolontong semakin enak karena di modifikasi dengan varian rasa seperti opak dengan rasa coklat, keju, dll. Yang dapat menarik pelanggan, karena sebagian masyarakat menyukai rasa-rasa yang bervariatif. Adapun kami bisa membuat sesuai dengan request pelanggan untuk membuat sesuai dengan selera. 2. Penjelasan Produk Cara membuat produk kami bisa dibilang gampang. Karena sebenarnya hanya membutuhkan bahan pokok yang sedikit tidak terlalu banyak. Untuk membuat opak ini, kami cukup menyediakan beras ketan, gula, coklat, keju, dan bumbu-bumbu lainnya. Akan tetapi walaupun prosesnya begitu gampang, saya tidak sembarangan dalam proses pembuatan karena kami mempunyai keunggulan yaitu bahan baku berkualitas, meskipun menggunakan peralatan yang masih tradisioinal, ukuran opak yang cukup kecil, tanpa pengawet atau bahan kimia berbahaya. 3. Latar Belakang Bisnis Alasan kami menawarkan inovasi makanan seperti Opaque adalah saat ini masyarakat begitu konsumtif dengan makanan luar sehingga melupakan makanan tradisional. Di sini kami membantu semua kalangan khusus para ibu rumah tangga untuk lebih bisa mengenal makanan tradisional yang telah dilupakan. Dan dengan adanya produk ini para ibu rumah tangga bisa mengenalkan makan tradisional ke anak-anaknya. 4. Tujuan 1. Tujuan Umum

    

Mendapatkan keuntungan dari produk ini Membudayakan makanan tradisional khas Indonesia Menciptakan lapangan pekerjaan untuk daerah sekitar 1. Tujuan Khusus Membantu masyarakat mengenalkan makanan khas kepada generasi selanjutnya Menjaga kelestarian budaya dalam bidang kuliner

5. Potensi Bisnis Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena setiap orang pasti butuh akan santapan ringan dan butuh dengan makanan ringan untuk bersantai maupun berkumpul dengan teman-teman atau oleh-oleh untuk dibawa pulang setelah liburan. Dan produk ini cocok dengan kebutuhan.

BAB II ANALISIS SWOT 1. Faktor Internal 1. Strength (Kekuatan) 

Keunggulan produk

Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai kebudayaan dan dipadukan dengan unsur kekreatifan. Yaitu produk opak dan kolontong yang jarang dijual dipasaran akan tetapi dikenal dikalangan para ibu rumah tangga. Kami juga menyelipkan harga yang terjangkau, tanpa bahan pengawet dan menyajikan cita rasa yang berbeda.   

Keterampilan dan keahlian Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi rasa opak dan kolontong. Bahan baku mudah di dapat Bahan baku pembuatan opak kolontong ini tersedia karena udah ada pemasok langganan. Fungsi Pemasaran Dengan majunya teknologi maka maju pula promosi. Sehingga promosi gampang sekali dilakukan di media sosial seperti Facebook, Twitter, Situs Web dan lain sebagainya. Dan telah ada beberapa distributor atau toko-toko makanan oleh-oleh yang menjual produk berdasarkan target pasar bahkan distributor perkotaan.

1. Weakness (Kelemahan)   

Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi. Produksi ini volume penjualannya belum terbilang tinggi. Dan desain yang bisa dikatakan belum menarik.

2. Faktor Eksternal

1. Opportunities ( Peluang ) 

Banyaknya konsumen

Banyaknya para tamu wisatawan yang menginginkan makanan khas oleh-oleh daerah tersebut. Dan dengan produk ini akan menambah minat wisatawan maupun setempat. 

Sistem pemasaran

Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena didaerah kami banyak toko-toko makanan ringan untuk menjadi pemasok/ distributor produk ini. 1. Threats ( Ancaman )  



Keacuhan konsumen, terkadang masyarakat kurang memperhatikan makanan yang dibelinya. Ancaman dari pesaing yaitu maraknya yang menjual opak kolontong dari berbagai daerah. Sehingga permintaan pasar berkurang akibat adanya para pesaing dari produk yang lain dan perilaku pasar tidak ramah lagi. Megenai ketersediaan bahan baku yang berkualitas bisa berkurang karena adanya faktor tertentu.

BAB III PERENCANAAN BISNIS 1. Sasaran dan Target Pasar Sasaran kami adalah seluruh kalangan dari segala usia. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah yang sering dilewati kalangan wisatawan. Dan biasanya itu di toko-toko makanan khas oleh-oleh. Karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu tempat yang strategis. Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa saja dan siap melayani jasa konsultasi serta pemesanan. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembelian produk kami.

2. Pembiayaan 1. Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun Nama Barang 1 Pisau Ayakan/ 2 tempat penjemuran 3 Kompor gas Penumbuk/ 4 tempat penggilingan 5 Oven 6 Cukil 7 Tabung Gas 8 Parut Kelapa 9 Gunting Magicom/ 10 Pemanas No.

Jumlah Barang 3

Rp. 15.000

Jumlah Harga Rp. 45.000

10

Rp. 15.000

Rp. 150.000

2

Rp. 250.000

Rp. 500.000

2

Rp. 100.000

Rp. 200.000

4 10 2 10 5

Rp. 100.000 Rp. 5000 Rp. 150.000 Rp. 10.000 Rp. 25.000

Rp. 400.000 Rp. 50.000 Rp. 300.000 Rp. 100.000 Rp. 125.000

2

Rp. 500.000

Rp. 1.000.000

Harga Satuan

Rp. 3.170.000

TOTAL Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

1. Biaya Variabel (Variable cost) – Per Bulan Jumlah Barang Beras Ketan 200 Kg 1 Kelapa Parut 60 Butir 2 Coklat 30 pack 3 Keju 40 pack 4 Garam 10 bks 5 Penyedap Rasa 10 bks 6 Kemasan/ 30kg 7 plastik Gula 35 kg 8 TOTAL No.

Nama Barang

1. Biaya total

Harga Satuan Rp. 17.000 Rp 5000 Rp 24.000 Rp 17.000 Rp. 1000 Rp 1000

Jumlah Harga Rp. 3.400.000 Rp. 300.000 Rp. 720.000 Rp. 680.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000

Rp. 30.000 Rp.

900.000

Rp. 15.000 Rp. 525.000 Rp. 6.545.000

Biaya total = Variable cost + Fixed cost = Rp 3.170.000 + Rp. 6.545.000 = Rp. 9.715.000 1. Biaya dan Harga Per Unit   

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 3.170.000 : 12 bulan = Rp. 264.166.66 Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan: 264.166.66 + Rp. 6.545.000 = Rp. 6.809.199.66 Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per bulan: 6.809.199.66 : 1200 bks = Rp. 5674.33 Harga jual per bungkus Rp 12.000

1. Modal Awal Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan = Rp 3.170.000 + Rp. 6.545.000 = Rp. 9.715.000 1. Analisis Titik Impas (Break Even Point) BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi = Rp. 6.809.199.66 : 1200 bungkus = Rp. 5674.33 Harga jual per bungkus Rp 12.000 BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit = Rp. 6.809.199.66 : Rp. 12.000 = 567 Bungkus Jadi, untuk mencapai titik impas maka opak yang harus terjual adalah 567 bungkus dengan harga per produk adalah Rp 12.000 1. Analisis Keuntungan Pendapatan : Opak yang terjual x harga jual 1200 x Rp 12.000 = Rp. 12.000.000 Total Biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 14.400.000 Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi = Rp. 14.400.000 – Rp. 6.809.199.66 = Rp. 7.590.800.34

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1200 buah opak dengan harga Rp. 12.000 per bks dalam 1 bulan adalah Rp 7.590.800.34 1. Pengembalian Modal Total biaya Produksi: Laba usaha = Rp. 12.000.000 : Rp 7.590.800.34 = 1,58 bulan ( 52 hari ) Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi 1200 bungkus opak Opak yang harus dijual per bulan = 1200 : 30 hari = 40 bungkus Maka, Pay Back Periode = 567 : 40 = 14 hari

= BEP Produksi : Penjualan per hari

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 14 hari dengan penjualan 40 bungkus opak tiap harinya. BAB IV STUDI KELAYAKAN 1. Lokasi Pembuatan opak ini dilakukan di Jl. Raya Bayongbong. Disini kami memakai rumah sendiri yang diperuntukkan khusus membuat produk kami. Meskipun lokasi kami tidak strategis tetapi mudah untuk mencari tenaga kerja dan dekat dengan distributor. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses produksi maupun konsultasi langsung dengan kami tentang cara membuat opak ini. 2. Sarana dan Prasarana Selain menggunakan rumah produksi kami juga memanfaatkan berbagi media baik media elektronik maupun media cetak seperti brosur, pamflet, majalah dan online shop, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua sarana ini dilengkapi dengan prosedur atau tata cara memesan produk serta kami juga menyediakan suatu wadah konsultasi baik melalui sms, telepon, chatting, blackberry messenger, email maupun bertemu secara langsung. 3. Sumber Daya Manusia JABATAN Kepala Produksi Kepala

Tingkat Pendidikan

Pengalaman (tahun)

Mahasiswa/SMA 1 tahun Mahasiswa/SMA 1 tahun

Keterampilan Khusus Mengolah Proses Produksi Merekrut

Pemasaran Accounting

Mahasiswa/SMA 1 tahun

distributor Pembukuan keuangan

tabel contoh proposal usaha

JABATAN Produksi Pemasaran

Jumlah Kebutuhan 4 4

Tenaga yang Tersedia 1 1

Tenaga yang Harus Direkrut 3 3

tabel contoh proposal usaha Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha kami.

BAB V REAL BUSINESS PLAN 1. Rencana Manajemen 1. Strategi Pemasaran Menawarkan langsung kepada konsumen, Menjual/menyimpan produk di toko-toko khusus oleholeh, PAUD yang biasanya banyak para ibu, membuat akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain, membuka stan pada pameran di Garut, Gazebo Bandung. 

Pengembangan Produk

Membuat variasi rasa yang berbeda dan bisa request rasa. Tujuan yang ingin dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang cenderung homogen. 

Pengembangan Wilayah Pemasaran

Area pemasaran utama adalah di toko yang banyak dilalui oleh wisatawan, sperti tarogong. 

Kegiatan Promosi

Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membuka semacam online shop di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan membuat pamflet, Mencari distributor-distributor di seluruh nusantara.



Penjualan kolektif

Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya. Pembelian dengan harga yang miring ini minimal 10 bungkus. 1. Strategi Produksi Pemilihan beras ketan yang berkualitas, Perendaman dalam baskom besar/ember beberapa jam, pematangan beras ketan dengan di nanak seperti nasi kemudian ditumbuk agar ketan yang telah matang itu lembut, dicetak menggunakan cara tradisional guna melibatkan banyak tenaga kerja, setelah dicetak dan disimpan pada ayakan kemudian dijemur sampe kering, setelah itu opak dipotong sesuai ukuran yang biasanya kemudian di oven. Tambahan untuk memakai varian rasa setelah opak jadi kemudian dicelupkan ke coklat yang telah dipanaskan. 1. Strategi organisasi dan SDM Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain: 

Seleksi karyawan

Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan bidangnya. Contohnya di bidang produksi harus yang berpengalaman dari cara segi menumbuk misalnya. 

Pelatihan karyawan

Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi tentang apa tujuan kami membuat opak. Sehingga mereka memiliki kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan ciri khas yang membedakan produk kami dengan yang lain. 

Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil

Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan bonus pada karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja. 1. Strategi Keuangan Mencatat semua pemasukan harian, bulanan, dan tahunan, mencatat pengeluaran harian, bulanan dan tahunan dan mencatat keuntungan harian, bulanan dan tahunan. Sehingga dapat mengetahui laba dan rugi atau mencatat sesuai dengan sistem akuntansi. Memperkejakan tenaga kerja yang ahli dalam akuntansi. 1. Strategi penetapan harga

Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Kami hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan mengambil keuntungan, karena kami mempunyai tujuan yaitu membantu semua kalangan untuk melestarikan makanan khas Indonesia yang sudah dilupakan. 1. Analisis resiko usaha dan antisipasinya 2. Resiko Usaha Setiap tindakan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk kami akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut: 

Produk kurang menarik minat masyarakat.

Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula dalam hal masalah makanan. Semua kalangan, khususnya ibu kurang memperhatikan makanan yang diberikan oleh anaknya, sehingga kebanyakan anak lebih suka berdiam lama di KFC, MCd dan lain-lain yang banyak menjual minuman bersoda . 

Opak yang Kurang diminati.

Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko atau bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan kualitas produk. Karena orang menganggap opak suatu makanan yang tidak modern. 

Modal usaha

Opak isi ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan usaha. 2. Antisipasi terhadap resiko 

Produk kurang menarik minat masyarakat

Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya kami bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi kami juga bertujuan untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Dan tidak lupa yang mencintai produk tanah air sendiri, apalagi itu dalam hal melestarikan makanan khas Indonesia. Maka dengan ini menarik pelanggan mencoba produk kami. 

Opak yang kurang laris.

Kami melakukan antisipasi dengan membuat membuat kreasi yaitu bisa request isi sesuai dengan selera dan masukan dari para pelanggan. Sehingga masyarakat tidak memberikan kesan bahwa opak makanan yang tidak modern. 

Modal usaha

Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu biesnis. Untuk memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman kepada bank yang memiliki bunga peminjaman terkecil. 3. Struktur Organisasi Dalam menjalankan usaha ini kami telah menyusun struktur organisasi, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.

Pemilik Bagian Keuangan Bagian Personalia Bagian Pemasaran Bagian Produksi

: Rezza Indra Rahayu : Gumilar : Edit Aditya : Iqbal Maulana W : Rendi Imam

BAB VI PENUTUP 1. Simpulan Demikianlah proposal ini kami ajukan, semoga mendapatkan sambutan yang positif. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan serta dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pihak- pihak yang bersangkutan. Tiada lain harapan kami adalah bersama-sama membangkitkan dunia usaha nasional Indonesia menjadi industri yang mandiri dan dapat memberi kontribusi baik kepada masyarakat, bangsa dan negara. Usaha yang kami dirikan merupakan Perusahaan Perseorangan yang didirikan oleh keluarga dengan harapan akan memperoleh keuntungan dan akan diperluas lagi pendiriannya. 2. Rekomendasi Dari hasil proposal diatas maka kami harap anda bersedia untuk bekerja sama atau menanamkan modal bagi perusahaan kami dengan memperhatikan aspek-aspek diatas. Terimakasih atas perhatian Anda dan kami ucapkan terimakasih.